Setengah hati bayar ongkos wisuda anak TK dan SD. Begitu bunyi judul topik pilihan dengan label biaya pendidikan anak.
Se-setengah hati kita tetap saja harus bayar ongkos tersebut karena memang itu selalu menjadi salah satu trending topik saat ajaran baru. Manakala tahun ajaran baru berlalu masalah wisuda lewat dan berganti orang yang mengalami masalahnya. Begitu seterusnya.
Kabar baiknya ada Surat Edaran (SE) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang menyatakan bahwa wisuda tidak wajib untuk jenjang TK dan SD. Kekuatan SE itu akan diuji di tahun depan karena memang baru saja diterbitkan.
Efek seandainya dengan SE tersebut sekolah khususnya jenjang SD dan TK tidak mau melaksanakan wisuda adalah sebagai berikut:
- Pesanan Toga Berkurang
Hal ini akan menyebabkan penyewaan atau penjahit baju toga menjadi berkurang omsetnya. Wisuda selalu identik dengan baju toga. Tidak terkecuali di tingkat TK dan SD, anak-anak juga memakai baju wisuda tersebut. Meskipun sebenarnya mereka juga berdandan di salon dengan memakai kebaya untuk putri dan memakai jas untuk putra.
Dengan tidak adanya prosesi untuk dua jenjang ini saja bisa mengakibatkan pesanan untuk toga turun. Para pengrajin akan kehilangan sebagian pasar yang biasanya dipasok setiap akhir tahun ajaran sekolah.
- Tukang Foto Libur
Dalam wisuda selalu ada pengabadi momen yaitu tukang foto. Kalau memang wisuda sudah tidak dilaksanakan lagi sudah dapat dipastikan salah satu pangsa pasar tukang foto akan tutup.
Apalagi di zaman serba digital dalam mengabadikan momen, sehingga banyak orang hanya mengabadikan momen untuk update status bukan untuk dipajang di ruang tamu seperti zaman dulu.
- Sekolah Minim Pemasukan
Acara wisuda merupakan salah satu cara sekolah untuk para wali murid membayar. Alasan paling mulia adalah demi kelangsungan proses pendidikan anak-anaknya. Sehingga mau tidak mau dan se-setengah hatipun juga masih mau membayar.
Tidak jarang momen ini dimanfaatkan untuk sekolah mendapatkan pemasukan agar mendapatkan keuntungan. Salah satunya bekerjasama dengan tukang foto tadi atau dengan tukang rias salon.
Kalau kita membicarakan biaya pendidikan anak, dari dulu sampai sekarang ini pendidikan selalu tersandera oleh kepentingan kapitalisme. Salah satunya adalah dengan pengadaan wisuda yang berlebihan sehingga esensi jauh sekali dengan pendidikan.