Manusia sesungguhnya adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Karena kecenderungan itu manusia hidup dalam sebuah kelompok-kelompok. Dengan ikut komunitas dalam sebuah kelompok itulah manusia dapat menyalurkan esensi hidupnya.
Pada zaman dahulu manusia hidup secara nomaden, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Di dalam proses perpindahan itu manusia memiliki kelompok sendiri yang ada pemimpin sukunya. Setiap ketua suku bertanggunjawab atas semua anggota kelompoknya.
Dalam konteks komunitas masyarakat terkecil, seperti suku atau kelompok etnis, sering kali terdapat struktur sosial yang berbeda-beda.
Salah satu bentuk struktur sosial yang dapat muncul adalah keberadaan seorang Ketua Suku yang memiliki komando penuh atas pergerakan dan perpindahan seluruh anggota serta menjadi pusat religi bagi kepercayaan kelompok tersebut.
Peran seorang Ketua Suku dalam komunitas masyarakat terkecil dapat sangat signifikan. Sebagai pemimpin, Ketua Suku bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang memengaruhi seluruh anggota suku.
Mereka dapat mengatur pergerakan kelompok, misalnya dalam hal migrasi, penentuan lokasi pemukiman, atau pemindahan sementara untuk alasan tertentu. Kepemimpinan Ketua Suku juga mencakup menjaga keamanan, menyelesaikan konflik internal, dan memastikan kesejahteraan anggota suku.
Selain itu, Ketua Suku juga dapat menjadi pusat religi atau spiritual bagi kepercayaan kelompok tersebut. Mereka dapat memimpin upacara keagamaan, ritus, atau perayaan penting dalam komunitas.
Ketua Suku sering kali memiliki pengetahuan dan wewenang khusus dalam praktik-praktik keagamaan dan seremonial, dan dapat bertindak sebagai penghubung antara dunia materi dan spiritual bagi anggota suku.
Strata sosial dalam komunitas masyarakat terkecil sering kali muncul sebagai hasil dari peran dan tanggung jawab yang berbeda antara anggota-anggota komunitas tersebut.
Ketua Suku biasanya menduduki posisi tertinggi dalam hierarki sosial, dengan akses ke kekuasaan dan pengaruh yang lebih besar. Mereka dapat memiliki hak istimewa, seperti keputusan terakhir dalam hal penting, akses terhadap sumber daya, atau peran cemerlang dalam pengambilan keputusan komunitas.
Namun, perlu dicatat bahwa strata sosial dalam komunitas masyarakat terkecil dapat bervariasi secara signifikan. Ada komunitas yang menerapkan sistem kepemimpinan kolektif, di mana keputusan diambil secara demokratis atau melalui konsensus.