Saya tidak tahu sumber cerita ini darimana, namun tiba-tiba mampir di dinding pencarian saya. Cerita ini bercerita tentang seorang polisi yang sangat jujur.
Suatu hari, ada seorang pengemudi yang melanggar lampu merah di depannya. Polisi itu mengejarnya dan saat pengemudi itu berhenti, polisi itu berkata, "Maaf, Pak. Saya mengejar Anda karena Anda telah melanggar lampu merah. Namun sayangnya, saya tidak punya pena untuk menulis tilang. Jadi, mohon berjanji pada saya bahwa Anda tidak akan melanggar aturan lalu lintas lagi".
Pengemudi itu kaget dengan sikap polisi yang sangat jujur dan dengan cepat berjanji, "Tentu saja, Pak Polisi. Saya berjanji tidak akan melanggar aturan lalu lintas lagi".
Polisi itu tersenyum dan berkata, "Baiklah, terima kasih. Anda bisa melanjutkan perjalanan Anda sekarang".
Seperti cerita lama keduanya sudah saling memahami kemudian saling bersalaman. Pelanggaran selesai dengan cara damai dan keduanya pun berpisah dengan arah yang berlawanan.
Adakah yang janggal dengan kisah cerita di atas? Silakan cari dan tebak-tebak sendiri saja!
***
Kisah kedua, sebuah cerita humor fenomenal yang datang dari almarhum KH Abdurahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan Gus Dur. Beliau pernah ditanya mengenai sosok polisi jujur di Indonesia?
Tokoh yang terkenal dengan ungkapan khas, gitu aja kok repot ini menjawab, "Hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia, patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng".
Begitulah jawaban guyonan Gus Dur yang penuh kritikan dan kadang membuat merah telinga para polisi.