Jangan tanya kenapa kami tidak berangkat sekolah,
Kami tidak harapkan belas kasih,
Hanya untuk wujud mimpi kami sendiri,
Biar saja mimpi kami berada di hati.
Melangkah dalam sunyi yang kelam,
Kami yang terpaksa putus sekolah,
Tak lagi bersua dengan teman dan guru,
Mimpi-mimpi tinggi kami terkubur dalam rasa perih tak terperi.
Sekolah tidak mau kenal kami,
Karena ulah orang tua kami dan Ibu pertiwi,
Mereka yang selalu miskin dan papa,
Hingga kami tak bersekolahpun tak apa-apa.
Andai ada setitik terang,
Kami inginkan sebuah prestasi gemilang,
Demi anak turun kami,
Tidak mungkin kami terus begini.
Janganlah putus asa, adikku,
Jangan pernah berhenti untuk berjuang,
Karena kesempatan untuk belajar dan tumbuh,