Lihat ke Halaman Asli

Fatin Shidqia, Usai XFactor Mau ke Mana?

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Perjuangan Fatin Shidqia Lubis di ajang XFactor Indonesia sudah hampir usai. Tinggal menyisakan posisi dia sebagai Juara atau sebagai Runner Up. Terlepas dari hasil ajang tersebut, para penggemarnya justru penasaran akan karir Fatin ke depannya di dunia musik. Akankah dia bernasib seperti juara-juara ajang sejenis lainnya atau dia bisa eksis dan sukses di dunia musik?

Memang tidak banyak role model penyanyi berjilbab di blantika musik baik itu regional maupun dunia. Untuk ukuran regional Indonesia, kebanyakan penyanyi yang menggunakan Jilbab adalah penyanyi yang berdiam di genre musik religi. Namun kalau untuk penyanyi Negara tetangga kita Malaysia, mereka telah menelurkan penyanyi berjilbab yang punya prestasi di dunia musik.

Yuna Zarai seorang penyanyi muda berbakat yang memulai popularitasnya dari unggahan video penampilannya di youtube ini, pertama kali menorehkan karir internasionalnya dengan dikontraknya ia oleh salah satu label di Amerika Serikat. Album pertamanya untuk pasar Amerika Serikat berjudul Decorate yang dirilis tahun 2011. Album ini mendapatkan kritik positif dari berbagai media di AS seperti Billboard, The New York Post, dll.  Tahun 2012, Yuna merilis album untuk pasar Internasional lewat label yang sama dan diproduseri oleh Pharrel William. Dan kabar terakhir setelah kontrak dengan label Fader habis, Yuna kini telah menandatangani kontrak dengan label Verve Music Group, sebuah label yang digawangi oleh David Foster. Sudah bisa dibayangkan karir Yuna kedepannya di dunia musik Internasional.

Yuna selain memiliki karakter suara yang khas, dia juga memiliki kemampuan menulis lagu dan memainkan beberapa instrument musik seperti gitar dan piano. Yuna juga pandai mendisain pakaian yang ia kenakan. Ditengah arus budaya pop dunia yang cenderung meminimkan pakaian wanita, Yuna telah membuktikan bahwa jilbab juga bisa menjadi salah satu pilihan berpakaian para penyanyi wanita tanpa harus kehilangan mutu musikalitasnya.

Penyanyi lainnya adalah Shila Amzah. Shila juga merupakan penyanyi yang menggunakan Jilbab pada setiap penampilannya. Walaupun karirnya belum seperti Yuna, namun Shila pernah memenangkan Asian Wave dan dinominasikan di ajang World Music Award 2012. Penyanyi yang beberapa waktu yang lalu sempat berduet dengan Pasha Ungu dipanggung Konser Ekspresi Karya Gemilang ini juga mahir memainkan beberapa alat musik.

Akankah Fatin, yang juga termasuk dalam jajaran penyanyi yang mengenakan Jilbab bisa mengikuti jejak dari kakak-kakanya dari negeri Jiran tersebut. Bisa iya, bisa juga tidak. Semua terpulang kepada Fatin sendiri. Bagaimana dia nanti fokus pada pengembangan diri dan karirnya serta tidak mabuk dalam popularitas. Bagaimana dia nanti bisa merencanakan strategi yang tepat untuk penyanyi seperti dia yang menggunakan jilbab untuk bersaing ditengah arus deras penyanyi pop.

Melihat role model diatas, tampaknya Fatin tidak perlu khawatir akan fashion Jilbab yang dikenakan tersebut. Karena tampaknya dari kedua penyanyi diatas, Jilbab justru menjadikan penyanyi tersebut memiliki identitas yang berbeda dengan penyanyi lain. Ini tentunya harus diimbangi dengan kemampuan Fatin dalam bernyanyi. Selain itu, Fatin juga harus mengembangkan keahlian lain selain dari kemampuan vokal yaitu kemampuan memainkan alat musik dan kemampuan menulis lagu. Dua hal ini merupakan kemampuan yang menurut saya seharusnya ada pada setiap penyanyi. Kemampuan ini bukan hanya akan memberikan nilai tambah pada penyanyi, namun kemampuan ini juga akan dapat melanggengkan karir penyanyi itu sendiri. Contohnya Iwan Fals atau Ahmad Dhani.

Dari sisi vokalitas, walaupun bukan kapasitas saya untuk membahas ini, namun sebagai orang awam yang penikmat musik, ada beberapa catatan yang mungkin bisa jadi bahan masukan.  Tidak bisa dipungkiri bahwa kekuatan utama Fatin adalah pada karakter vokal yang dia miliki. Dan ini sudah berkali-kali dibahas oleh tim juri XFI disetiap penampilannya. Vokal yang dimiliki Fatin memang tergolong unik. Pada nada-nada rendah, vokalnya bisa menjadi husky namun husky yang terdengar soft. Suara Fatin juga memiliki vibra yang enak disetiap ujung lagu. Dan suara Fatin bisa menjadi seksi bila agak loncat kenada tinggi. Ini terlihat menonjol pada saat Fatin membawakan lagu Rumor has it dari Adele. Fatin juga mengalami perkembangan yang jauh lebih baik setelah ia mendapatkan gemblengan dari mentor Rossa selama ajang ini. Dia juga sudah dapat mengambil nada-nada tinggi, sudah dapat melakukan falsetto dan serta percaya diri dalam performa gerak tubuh di panggung. Namun kelemahan Fatin juga masih banyak. Terutama dalam pitch dan power. Namun itu bisa diatasi dengan seringnya berlatih. Kelemahan lain adalah dance. Tapi kalo dance itu akan terpulang kepada jalur genre musik yang akan dia tapaki nantinya.

Terakhir yang juga tak kalah penting selain dari kemampuan yang mumpuni dibidang tarik suara adalah karakter penyanyi. Fatin, jadilah penyanyi yang tulus yang menyanyi dari dasar hati, yang mampu menyampaikan pesan lagu secara tulus dan tidak dibuat-buat. Jadilah penyanyi yang rendah hati, yang selalu mengingat bahwa kemampuan yang kamu miliki dan jalan hidup yang kamu alami semuanya adalah berasal dari Allah. Jadilah penyanyi yang memiliki kebesaran jiwa, yang menyikapi segala sesuatu dengan hati lapang dan sejuk. Jadilah penyanyi yang berempati, baik itu empati kepada sesama manusia maupun empati kepada lingkungan hidup. Dan jadilah penyanyi yang selalu dapat menjaga dan mengharumkan namamu sendiri, keluargamu, bangsamu dan agamamu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline