Dukungan untuk segera mengangkat novel best seller “Ketika Mas Gagah Pergi” yang di tulis oleh Helvy Tiana Rosa ke layar lebar, akhirnya terwujud. Lewat crowdfunding alias patungan, film yang berceritakan tentang hijrah dan keindahan islam, akan segera tayang secara serentak di bioskop tanah air awal Januari 2016.
Lalu apa saja sih, fakta-fakta menarik dari Novellet dan Film Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) ini? yuk, simak 32 fakta menarik berikut ini.
- Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) ditulis Helvy Tiana Rosa pada Maret 1992, dengan tokoh utama: Mas Gagah. Pemeran utama film ini: Hamas Syahid lahir 11 Maret 1992.
- Yulyani, Ibu dari Hamas Syahid, adalah orang pertama yang turut membedah buku ini tahun 1997 di Surabaya. Ia terharu, menangis, membaca KMGP hingga 20 kali. Ia melihat cover buku yang menampilkan sosok seorang pemuda gagah dari belakang, yang hanya terlihat punggungnya. Yulyani lantas berpikir siapakah pemeran Mas Gagah bila difilmkan kelak? Ia sangat berharap bisa melihat sosok tersebut dari depan. Masya Allah, 18 tahun kemudian ternyata anak sulung Yulyani yang menjadi Mas Gagah.
- KMGP ditulis Helvy karena ia ingin sekali memiliki abang sebagaimana kawan-kawannya. Akhirnya ia putuskan untuk menciptakan seorang abang imajiner bagi semua orang.
- Awalnya KMGP berbentuk cerita pendek, ditulis Helvy dalam waktu 1 jam pada usia 22 tahun, tahun 1992. Diterbitkan di Majalah Annida 1993. Diterbitkan sebagai buku kumpulan cerpen pertamakali oleh Pustaka Annida, 1997. “Sambungan” kisah ini ditulis Helvy kembali tahun 1997 di Majalah Annida.
- Tokoh Yudhistira Arifin (Yudi), ‘anak jalanan’ penuh kejutan, yang gemar memakai baju kotak-kotak, muncul dalam sambungan KMGP tahun 1997 di Majalah Annida dengan judul “Lelaki Tak Bernama”.
- KMGP berkisah tentang cinta yang mengubah Gagah –pemuda tampan, pintar & disukai banyak orang— menjadi lebih dekat dengan Allah, lebih baik, lebih peduli pada sesama dan lingkungan. Tapi perubahan ini membuat adiknya, Gita, gadis gaul, tomboy & cuek, marah dan merasa terasing. Gita kemudian menemukan pencerahan lewat Yudi, pemuda misterius di angkutan umum, juga Nadia, gadis cantik serta cerdas yang menemukan idetitas Islamnya saat studi di negeri Paman Sam. Tapi, terlambatkah Gita?.
- KMGP juga merupakan tugas kuliah Helvy tahun 1992 di Fakultas Sastra UI, yaitu mata kuliah Penulisan Populer I (cerpen) yang diampu Ismail Marahimin. Kisah ini mendapat nilai paling tinggi. Tahun 1997 saat diterbitkan sebagai buku, KMGP diberi pengantar oleh Ismail Marahimin. Dalam pengantar buku ini Ismail Marahimin menyebut Helvy sebagai “Penulis Pejuang Islami”.
- Tokoh Gita Ayu Pratiwi dalam film ini ditulis berdasarkan karakter penulisnya: Helvy Tiana Rosa saat duduk di SMAN 5 Jakarta, sebelum mengenakan jilbab.
- Tokoh Mas Gagah terinspirasi oleh dua mahasiswa, abang dari teman Helvy, yang dikenalnya saat kelas 2 SMA. Juga terinspirasi dari seorang muslimah bernama Gita yang kehilangan abangnya tepat di hari pertama ia memutuskan untuk mengenakan jilbab.