Lihat ke Halaman Asli

Akankah Teknologi Modifiksi Cuaca (TMC) Solusi Tepat Kabut Asap Riau?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabut asap yang melanda Sumatra semenjak pertengahan bulan Januari sepertinya belum menemukan akhir cerita. Bencana tahunan selain banjir Jakarta ini, terakhir terjadi dipertengahan tahun 2013 lalu. Kabut asap yang terjadi di Sumatra didominasi di wilayah Provinsi Riau, dimana terdapat ratusan titik api (hotspot) dan lebih dari 50 kabupaten terkena dampak dari sebaran asap.

Selama hampir 2 bulan berjalan, bencana kabut asap di wilayah Provinsi Riau menimbulkan banyak kerugian. Selain dampak yang terjadi di wilayah Riau, dampak tersebut juga dirasakan oleh wilayah sekitarnya seperti Provinsi Sumatra Utara, Padang, Bengkulu, hingga negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia tidak luput dari dampak yang ditimbulkan oleh kabut asap. Karena dampak yang ditimbulkan semakin besar, Provinsi Riau pada Kamis (27/2/2014) mengumumkan kondisi darurat.

Upaya-upaya penanggulangan bencana kabut asap Riau telah dilakukan, baik melalui Pemerintah Riau sendiri maupun melalui BNPB wilayah Riau. Penanggulangan dilakukan melalui jalur darat dan udara untuk memadamkan dan menekan jumlah titik api diwilayah Riau, bahkan pemeritah Provinsi Riau meminta bantuan BPPT untuk menggunakan cara TMC demi mempercepat pemadaman api.

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)

Setelah Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) digunakan untuk menekan jumlah curah hujan penyebab banjir Jakarta, BPPT juga berniat menggunakan metode ini untuk menambah curah hujan di wilayah Provinsi Riau.

Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang mungkin digunakan pada wilayah Provinsi Riau adalah metode Jumping Process Mechanism yang dilakukan dengan menyemai garam NaCl (natrium klorida). Teknik ini berfungsi untuk memperbesar peluang hujan dan mempercepat proses kondensasi sebagai proses paling penting dalam terbentuknya hujan.

Namun dalam melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca, dibutuhkan data dan persiapan yang akurat, agar hujan yang dibutuhkan dalam proses pemadaman api tepat sasaran dan intensitasnya sesuai yang diharapkan. Selain itu untuk melakukan TMC di butuhkan biaya yang tidak sedikit, karena garam yang dibutuhkan terbilang cukup banyak dan untuk mengangkut garam digunanakan pesawat khusus.

Pemerintah Riau berharap, setelah dilakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC), kabut asap di wilayahnya dapat berkurang. Apabila bencana ini penanggulannya tidak cepat, bisa saja akan semakin tidak terkendali, dikarenakan wilayah Riau akan memasuki musim kemarau. Namun, jika metode ini berjalan sesuai yang diinginkan, maka dapat diperkirakan sebaran asap akan berkurang secara drastis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline