Lihat ke Halaman Asli

Jaka Nur Fuad

Mahasiswa

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Berdampak bagi Siswa, Guru, dan Sekolah

Diperbarui: 21 Agustus 2024   20:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan salah satu fondasi kehidupan manusia, mendapatkan pendidikan juga merupakan anugerah setiap manusia, tidak semua orang mendapatkan pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu merupakan amanah dari sistem pendidikan nasional dan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar sejajar dengan manusia lainnya di muka bumi tampaknya memiliki kendala, hal itu disebabkan oleh kondisi geografis tiap daerah yang berbeda beda. Kemampuan masyarakat untuk mengikuti pendidikan tidak sama, dan tidak meratanya penyebaran penduduk. Pendidikan tidak hanya berperan sebagai sarana transfer ilmu pengetahuan, namun lebih luas lagi yaitu sebagai pembudayaan, pembudayaan yang dimaksud adalah untuk meningkatkan kualitas manusia, yang bertujuan untuk menjadikan manusia yang maju dan beradab. Oleh karena itu tugas sekolah khususnya guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional melalui berbagai macam model.


Kearifan lokal merupakan pandangan hidup masyarakat di suatu wilayah tertentu kepada tempat tinggal mereka, pandangan hidup ini biasanya sudah menjadi kepercayaan masyarakat selama puluhan hingga ratusan tahun. Tak hanya itu kearifan lokal juga dimaknai dengan sebuah sistem dalam tatanan kehidupan sosial, politik, budaya, ekonomi, dan lingkungan yang hidup di dalam masyarakat lokal. Versi lain kearifan lokal juga bisa dikenal dengan bentuk usaha akal budi manusia untuk melakukan tindakan dan bersikap terhadap suatu objek, maupun peristiwa yang terjadi pada lingkup tertentu.


Pendidikan berbasis kearifan lokal berdampak positif untuk guru, siswa dan sekolah. Diantaranya yaitu bagi guru pendidikan yang berbasis kearifan lokal, pembelajaran dapat dimodifikasikan yaitu dapat menyisipkan bidang lain seperti halnya seni, sastra, dan budaya. Tak hanya itu bagi siswa, jika pembelajaran berbasis kearifan lokal benar benar diterapkan di sekolah, maka siswa tentu akan dapat melestarikan potensi masing masing daerah. Di sisi lain siswa akan mengalami langsung bahwa pembelajaran itu tidaklah membosankan sebagaimana selama ini mereka dapatkan. Dan sekolah pun memiliki dampak yaitu sebagai tempat pelestarian kebudayaan daerah masing masing, disisi lain pendidikan berbasis kearifan lokal dapat menciptakan pembelajaran yang menghargai kebudayaan daerah.


Pendidikan berbasis kearifan lokal memberikan peranan yang besar terhadap pandangan hidup, ilmu pengetahuan, yang berwujud aktivitas untuk menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Pendidikan berbasis kearifan lokal memberikan peranan positif bagi siswa, guru, maupun sekolah. Dampaknya yaitu sebagai media untuk melestarikan potensi masing-masing daerah. Pendidikan berbasis kearifan lokal mengandung nilai-nilai yang sama dalam dunia pendidikan dan kehidupan sehari-hari, sehingga guru semakin tertarik untuk menerapkan pembelajaran yang berkualitas, menjadikan siswa menjadi lebih mencintai potensi daerah, dan sekolah tidak hanya menjadi tempat mentransfer ilmu tapi juga menjadi pusat kebudayaan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline