Lihat ke Halaman Asli

jakaleksana

T.U. Bagian Bengkel Listrik SMK Yudya Karya, Tukang Servis Perbaikan Peralatan Listrik Rumah Tangga, Penulis Novel Fizzo, Penulis Lirik Lagu.

Lautan Tinta Pujangga

Diperbarui: 29 Januari 2025   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: https://www.youtube.com/watch?v=ierh4dm-gFY

Lautan Tinta Pujangga: Simfoni Emosi dalam Lirik dan Nada

Lagu "Lautan Tinta Pujangga" adalah sebuah mahakarya dengan genre cinematic orchestral yang berhasil menangkap kompleksitas emosi melalui harmoni musik dan liriknya yang penuh makna. Dengan alunan orkestra megah yang mengiringi kata-kata mendalam, lagu ini mengajak pendengarnya menjelajahi dunia cinta, kenangan, dan kerinduan. Sebuah karya yang terasa seperti puisi hidup yang beresonansi di hati.

Makna Lirik yang Mendalam

Verse 1

"Di lembaran sepi kususun aksara" menjadi pembuka yang kuat, menggambarkan kesendirian seorang pujangga yang menuangkan perasaannya ke dalam kata-kata.

"Ku pena rindu di lautan kelam" adalah simbol perjuangan menyampaikan cinta yang tak tersampaikan, tenggelam dalam keheningan dan kesedihan mendalam.

Pre-Chorus

"Bintang-bintang jadi saksi bisu" menggambarkan bagaimana elemen alam menjadi saksi cinta yang abadi meskipun tanpa balasan.

"Kisah kita tak pernah terlupa" menyiratkan bahwa kenangan akan cinta tetap hidup, menjadi abadi meski waktu terus berlalu.

Chorus

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline