Lihat ke Halaman Asli

KESAKTIAN AJI MUMPUNG DI BULAN RAMADHAN

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dan berkah,dimana  berkah-NYA bertebaran disegenap penjuru bumi.Walaupun mungkin dirasakan oleh sebagian orang pengeluaran dibulan ramadhan terkadang meningkat,karena faktor harga sembako yang naik,disamping itu juga karena keinginan dari kebanyakan masyarakat bila berbuka mencari makanan yang aneh-aneh yang tidak biasa dimakannya pada bulan selain dibulan ramadhan.

Namun keberkahan lebih terasa,mesjid-mesjid yang biasanya kosong kini semakin penuh dan banyak orang beritikaf sambil berbuka dan bersahur dimesjid,otomatis hal ini semakin mempererat tali silaturahmi dan rasa persaudaraan, disamping itu juga memperoleh berkah berupa siraman rohani  dari para ustadz. Dibulan ramadhan adalah sarana tepat menggunakan ampuhnya kesaktian aji mumpung ,kita tidak perlu capek-capek untuk laku tirakat,hanya cukup bermodal keberanian dan mengkesampingkan rasa malu(malu positif),untuk saling berbaur dan menggilir mendatangi mesjid-mesjid,karena rata-rata tiap mesjid menyediakan makanan untuk yang berbuka dan makan sahur,dikarenakan banyak orang yang bermurah hati dan berlomba-lomba berbuat kebaikan menyumbangkan makanan dan yang lainnya.

Bagi yang berkantong pas-pasan /masyarakat ekonomi lemah sangatlah beruntung bila mau menggunakan aji mumpung ini.......mumpung banyak yang berbuat kebaikan,mumpung banyak yang berbagi rezeki,mumpung...mumpung...kesenjangan sosial antara yang miskin dan kaya tidak kentara,pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya.

Mumpung dibulan Ramadhan,bila bulan ramadhan sudah berlalu kesaktian aji mumpung akan lemah dan hilang dengan sendirinya.

Tak perlu capek mencari

Asalkan mau melangkahkan kaki

Mendatangi rumah-rumah illahi

Keberkahan rezeki akan menghampiri.......

Bila malu mengunci hati

Langkah kakipun akan terhenti

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline