Lihat ke Halaman Asli

Syair di Musim Hujan

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Musim hujan yang lama dinanti
Kini turun membasahi bumi
Rerumputan yang layu segar kembali
Ceria menyambut indahnya hari...

Awan mendung menyelimuti desa dan kota
Langit biru tampak hilang seketika
Hujan deras menyapu kekeringan yang melanda
Merekah mewangi keindahan sang bunga...

Burung-burung bernyanyi riang gembira
Bersenandung merdu terbang kemana-mana
Menikmati indahnya alam raya
Puji dan syukur atas anugerah sang Pencipta...

Kala Hujan mulai reda
Angin berhembus dingin terasa
Menusuk hati didalam dada
Damai terasa merasuk jiwa...

Daun melambai ingin berdendang
Mengalunkan suara bagaikan gendang
Menyatukan hati untuk bergoyang
Mengikuti irama angin yang berhembus tenang...

Langit indah berhias warna pelangi
Dongeng tentang sekumpulan bidadari
Turun dari kayangan ingin mandi dibumi
Berendam ditelaga dalam air yang suci...

Namun ketenangan berubah seketika
Kala hujan deras tiada reda
Air meluap menjadi derita
Bencana melanda menenggelamkan kota...

Suasana damai kini mencekam
Guruh menggelegar langit menjadi kelam
Burung bernyanyi hilang membungkam
Kodok bersembunyi di air yang dalam...

Sawah sepetak menjadi rata
Rumah tenggelam oleh hujan yang tak reda
Anak-anak menangis dalam pelukan bunda
Wabah penyakit melindas raga...

Pada siapa hendak bertanya
Mengapa hujan menjadi bencana
Lembah dan gunung membungkam seribu bahasa
Tak perduli pada bencana yang melanda...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline