Perasaan memang tak terlihat
Tak seperti yang terbelalak,
Mudah diterka, mudah diterjemah
Teruntuk khalayak yang menyaksikannya
Sesekali terucap sanjungan berkias
Ada pula umpatan yang begitu halus
Sampai-sampai perasaan menjadi buta makna
Mana cinta, mana derita
Ini sebuah keniscayaan
Ketika memulai jalinan asmara
Juga menciptakan pesakitan sendiri