Dalam kegiatan pembelajaran, guru merupakan ujung tombak yang menentukan keberhasilan pembelajaran, guru menjadi pengendali kegiatan pembelajaran, Ketika pembelajaran berlangsung guru harus mampu memenuhi kebutuhan belajar siswa seluruhnya tanpa diskriminsi. Semua peserta didik harus terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Pendidikan bukan hanya berupa transfer ilmu pengetahuan dari seorang guru kepada siswanya.
Pendidikan yang efektif adalah Pendidikan yang memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada peserta didik, untuk ambil bagian dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga dengan keterlibatan mereka, mereka semakin termotivasi untuk belajar, meningkatkan pemahaman juga meningkatkan keterampilan. Satu hal yang penting, Ketika siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, mereka akan lebih fokus dalam pembelajaran sehingga akan meningkatkan hasil belajar mereka.
Guru harus memahami pentingnya pelibatan siswa dalam pembelajaran. Guru yang kreatif akan terus menggali potensi diri menemukan cara-cara terbaik dan beragam agar siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, misalnya dengan memvariasikan metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, tugas kelompok, bermain peran, tugas proyek, presentasi dan sebagainya.
Salah satu cara untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah melalui metode diskusi kelompok ala world caf. Apa itu world caf? World caf merupakan metode pembelajaran yang membantu siswa untuk mengemukakan pendapat dan menyelesaikan suatu permasalahan. Melalui world caf siswa berkolaborasi menciptakan suasana yang nyaman saling berbagi ide, saran, gagasan, pendapat ataupun alternatif solusi terhadap suatu permasalahan yang sedang dibahas.
Lalu bagaimana cara belajar dengan menggunakan metode world caf?
- Ruang kelas diatur sedemikian rupa dibagi beberapa kelompok kecil dengan mengatur meja dan kursi, setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa setiap kelompok. Setiap kelompok menyiapkan sebuah kertas karton dan kertas post it secukupnya
- Setiap kelompok menentukan satu orang sebagai ketua kelompok, ketua kelompok ini yang akan menjadi pemandu saat diskusi kelompok sekaligus pembuat kesimpulan dari hasil diskusi kelompok.
- Guru mengajukan sebuah pertanyaan untuk seluruh kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi menanggapi pertanyaan yang diajukan guru.Ketua kelompok memandu anggotanya untuk berdiskusi. Setiap anggota kelompok menuliskan pendapatnya diatas kertas post it dan menempelkannya di atas kertas karton, lalu berdiskusi. Ketua kelompok menuliskan kesimpulan diskusi di kertas karton dibawah tempelan kertas post it anggotanya
- Setelah sesi satu guru mengajukan pertanyaan, dilanjutkan dengan mengajukan pertanyaan kedua untuk semua kelompok. Setiap anggota kelompok dari masing-masing kelompok harus berpindah dari kelompok pertama kemudian menyebar mencari kelompok lain. Ketua kelompok awal tidak ikut berpindah, tetapi tetap dikelompoknya menerima anggota baru untuk berdiskusi Kembali seperti pada sesi satu, demikian seterusnya
- Setelah semua sesi selesai, semua anggota kelompok Kembali ke kelompok awal. Kemudian melakukan presentasi kelompok didepan kelas, kelompok lain menanggapi
- Diakhir pembelajaran, siswa membuat kesimpulan dan guru memberi penguatan.
Melalui metode pembelajaran ini, membantu kelompok untuk menggali ide, gagasan, potensi dari diskusi yang terstruktur dan efektif, melibatkan seluruh siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H