Lihat ke Halaman Asli

Sanggupkah Kita Melakukan Hal Ini?

Diperbarui: 6 Maret 2023   11:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Mampukah memaafkan kepada orang yang membeci kepada Kita?

Dalam kehidupan tentu ada lika-liku yang harus dilalui, dimana setiap aliran kehidupan banyak ditemui hal-hal yang menjadi penghalang maupun rintangan dalam menjalaninya. Sebagai mahluk sosial tentu kita dalam menjalani kehidupan,tidak akan lepas dari berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal interaksi ini tidak selamanya berjalan harmonis. Banyak diantaranya hubungan antar sesama diwarnai dengan ketidak harmonisan. Terkadang ada orang yang tidak senang dengan kehidupan kita, mereka mengejek menghina bahkan mencaci kita, tidak senang melihat kehidupan kita lebih baik, merasa iri dengan kehidupan kita. Lalu apa yang bisa dilakukan oleh kita menghadapi orang-orang yang berseberangan dengan kita?

Ketika kita mendapat hinaan atau makian dari orang lain, pastilah kita akan merasa sakit hati dan kemungkinan kita akan terpancing ingin membalas perlakuan yang sama terhadap mereka atau bahkan lebih. Kita mungkin akan merasa berat untuk sekedar menyapa atau mengucap salam Ketika berjumpa dengan orang yang membenci kita. Jangankan untuk menyapa mungkin berjumpa juga tidak mau. Pernahkah terbesit dalam pikiran kita Ketika bertemu dengan orang yang membenci kita, kita ingin memberikan sebuah hadiah kepada mereka karena telah menghina, menjelek-jelekan kita bahkan mencaci kita?

Lalu apa yang sebaiknya kita lakukan terhadap orang yang membeci kita?

Allah mengajarkan kepada makhluk-Nya bagaimana memperlakukan orang yang telah melukai perasaan kita sebagaimana Firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Fusshilat:34 yang artinya " Tentu tidaklah sama antara kebajikan dengan kejahatan. Balasalah dengan cara-cara yang lebih baik, niscaya dalam sekejap antara dirimu dan orang yang memusuhimu akan terjalin hubungan baik, seakan-akan dia adalah pembelamu yang paling setia"

Pastilah dirasa berat jika kita harus memperlakukan mereka yang telah menyakiti kita, dengan membalas perlakuan mereka yang buruk dengan perbuatan-perbuatan yang ramah bahkan memberikan hadiah kepada mereka. Tapi hal itu pasti akan dirasa mudah jika kita memiliki kebesaran jiwa dan kelapangan dada untuk memaafkan setiap perlakuan buruk mereka terhadap diri kita. Adanya rasa berat untuk membalas setiap keburukan dengan kebaikan, itu menunjukan betapa kerdilnya jiwa kita. Maka sikap orang-orang yang sabar dan memperlakukan dengan baik terhadap orang yang berbuat buruk kepada kita, pasti akan mendapat keuntungan yang besar, sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Fusshilat:35, yang artinya "Sikap itu tidaklah dikaruniakan kecuali kepada orang-orang yang bersabar dan tidaklah dikaruniakan kecuali kepada orang-orang yang dapat keberuntungan besar"

Mampukah kita menjadi orang-orang yang sabar dan mampu memaafkan orang yang telah menyakiti kita? Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang mendapat keberuntungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline