Lihat ke Halaman Asli

Cerpen | Ikan Akung

Diperbarui: 30 Mei 2018   04:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (dokumentasi pribadi)

Kemarin saya punya kesempatan pulang petang. Jadi bisa mampir ke Pasar Ikan Jatinegara. Beli dua dan besar untuk jadi penghuni baru kolam depan.

Sampai rumah belum maghrib. Dua ikannya harus segera dibuka dari plastik. Kasihan, hampir dua jam dia ngap-ngapan, lompat-lompatan, lantaran saya gantung di dekat mesin motor.

Sepi, si Langit, anakku yang baru berumur 2,5 tahun, enggak tahu di mana. Oh, ternyata dia main ke rumah tetangga.

"Langit, coba tengok sini. Ayah udah pulang dan bawa ikan besar," kata si Ambu memanggil.

"Enggak mau pulang Ambu. Langit masih mau main Tobot (Tobot: salah satu film kartun, yang tokohnya berupa mobil dan bisa berubah jadi robot),"

"Bukan pulang, tapi lihat sini ke kolam, Ayah bawa dua ikan besar,"

"Baiklah,"

Sampai di kolam, dia tanya ikan jenis apa itu. Ikan koi namanya, kata Ambu.

"Bagaimana kalau ikan besarnya kita kasih nama?" si Ambu bilang ke Langit.

"Itu namanya ikan, Ambu,"

"Iya, itu ikan. Namanya apa ya kira-kira yang bagus?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline