Jakarta - Menilik kesiapan dan kelayakan seorang Mayjend TNI - AD Achmad Marzuki memimpin Aceh sebagai Pj Gubernur Aceh perlu didiskusikan panjang. Namun hal ini juga harus dikaitkan dengan track record beliau sebagai perwira tinggi TNI AD yang merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1989.
Secara pengalaman di kesatuan TNI AD sudah tentu beliau tidak diragukan lagi, dengan karir yang cukup mentereng, dimulai dengan menjadi Danyonif 411/Pandawa pada 2004 - 2006, kemudian pada 2010 - 2012 sebagai Asops Kasdam V/Brawijaya, kemudian 2012 - 2013 sebagai Pamen Denma Mabesad.
Kemudian dilanjutkan dengan karir kemiliteran nya sebagai Danrem 174/Anim TI Waninggap, Komandan PMPP TNI dan dilanjutkan dengan Pangdam Iskandar Muda.
Terakhir pada 17 November 2021 ia diberikan amanah sebagai Asisten Teritorial Kepala Staf Angkatan Darat.
Tentu secara pengalaman kemiliteran, beliau merupakan sosok yang cukup disegani dan di an ungu jempol, namun bagaimanakah jika beliau ditunjuk sebagai Pj Gubernur Aceh ?
Saya fikir jabatan ini tidaklah sulit, terlebih beliau pernah menjadi Pangdam Iskandar Muda di Provinsi Aceh, tentu maping plan untuk pembangunan Aceh cukup dikuasai dan juga sudah tentu beliau memahami betul bagaimana Cultur dan struktur masyarakat di Aceh.
Aceh pasca perdamaian dan sampai hari ini tentu sangat mengidamkan ketertiban, kenyamanan dan kedamaian di Aceh. Hal ini harus terus di dukung sehingga sosok sosok siapapun menjadi pemimpin di Aceh harus mengedepankan ketertiban dan kedamaian sehingga pembangunan Aceh dikemudian hari akan dapat dicapai.
Sosok Mayjend TNI Achmad Marzuki saya fikir juga sangat layak dan pantas memimpin Aceh sehingga perdamaian di Aceh terus terjamin an pembangunan di Aceh harus dipercepat, maka dibutuhkan pribadi yang kuat dan solutif untuk Aceh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H