Lihat ke Halaman Asli

Serial Alutsista (1): Mendambakan Postur TNI AU yang Kuat dan Disegani

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_17112" align="alignleft" width="300" caption="Alutsista/tni-au.mil.id"][/caption]

TNI AU adalah salah satu kekuatan pengawal republik yang kondisi alutsistanya paling memprihatinkan. Saat ini kekuatan itu hanya ditopang dengan alat pukul gebuk kasur yaitu 7 Sukhoi, 10 F16, 12F5E dan 36 Hawk100/200. Itu jumlahnya, belum yang siap terbang dan siaga tempur, paling setengah dari jumlah itu. Bagaimana mungkin ruang udara NKRI yang sebesar benua Eropa ini hanya dikawal oleh alutsista secuil itu. Belum lagi jumlah pesawat angkut yang minim, helikopter tempur yang seadanya, rudal pertahanan udara yang gak nendang , jumlah radar yang belum mengcover seluruh wilayah udara dan pesawat intai strategis/taktis yang hitungan jari jumlahnya.

Sebagai anak bangsa yang mendambakan adanya peningkatan kekuatan pengawal ruang udara NKRI, kita sangat mengharapkan agar pemerintahan yang dipimpin oleh seorang jendral cerdas Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden terpilih 2009 -2014 dapat mengambil langkah-langkah strategis yang pasti, lugas dan terang untuk mewujudkan postur kekuatan Angkatan Udara dan Angkatan lainnya yang kuat, dan disegani, setidaknya dalam program lima tahun kedepan. Ini penting karena selama lima tahun terakhir ini modernisasi alutsista berjalan tersendat, contohnya target melengkapi 4 Sukhoi menjadi 1 skuadron (16 pesawat) hanya direalisasi 10 buah, dan yang 3 juga belum nongol. Jadi dalam lima tahun hanya tambah 3 saja, kebangetan tenan, rek.

Untuk TNI Angkatan Udara, kekuatan minimum yang harus diupayakan ada, adalah melengkapi satuan pemukulnya dengan 3 Skuadron Sukhoi (48 unit), 3 Skuadron F16 (48 unit), 2 Skuadron Hawk 100/200 (40 unit) dan 1 skuadron Super Tucano (16 unit). Skuadron F5E dan Hawk Mk53 dipensiun dan dilebur pada skuadron F16. Sangat diharapkan kekuatan pemukul pengawal dirgantara ini sudah harus ada pada tahun 2014 dengan skenario persebaran skuadron merata di pulau-pulau besar NKRI, yaitu :

  • 1 Skuadron Sukhoi (16 pesawat) di Madiun

  • 1 Skuadron Sukhoi (16 pesawat) di Makassar

  • 1 Skuadron Sukhoi (16 pesawat) di Pangkal Pinang

  • 1 Skuadron F16 (16 pesawat) di Madiun

  • 1 Skuadron Super Tucano (16 pesawat) di Malang

  • 1 Flight F16 (6 pesawat) di Kupang

  • 1 Flight F16 (6 pesawat) di Tarakan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline