Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Tanpa JIL, Harus

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Fauzi Baadila: Gue Gak Butuh Diajari Orang-orang JIL. Iye Nggak!!

Itulah salah satu artis yang ikut dalam Apel Siapa Umat Islam Indonesia Damai Tanpa Liberalisme di Bunderan HI, Jakarta,  Jum’at (9/2) kata Oji:" (aktivis JIL) ngaku-ngaku intelektual, padahal mereka membuang kotoran pemikiran, yang terbungkus intelektual dan cendekiawan. “Nggak ada itu intelektual, cendekiawan, tapi menghina agama. Gelinciran orang dari agama Islam. apanya intelektual, Haaahh! Iye Nggak!!”

Komunitas Indonesia Tanpa JIL ini didirikan atasgerakan yang murni, independen, tidak ditunggangi oleh siapa pun, baik oleh partai politik atau ormas manapun.

komunitas anti JIL ini beranggotakan ada sutradara film, anak band, dan kita bukan anggota ormas. Oji mengatakan bahwa JIL yang dianggap nyeleneh,  ketika aktivis JIL bilang, Islam agama oplosan, orang JIL itu bilang, finalitas kenabian Nabi Muhammad Saw harus ditinjau ulang. Itu cuma sedikit dari sekian banyak yang aneh dan nyeleneh dari pemikiran mereka. all gbr,dari Voa.com Paham Liberal telah kalah di Indonesia : 1. liberal gagal membendung diterbitkannya UU Pornografi  yang merupakan aspirasi seluruh umat Islam Indonesia.permohonona Judicial review kelompok liberal pun tertolak. 2.kaum liberal yang tergabung dalam AKKBB menyerah kalah dan terlihat pasrah saat diterbitkan SKB Mendagri, Menag dan Kejakgung tentang Peringatan terhadap Ahmadiyah.permohonan mereka ditolak mentah-mentah MK. 3.Musdah cs sebagai koordinator Tim Pengarus-Utamaan Gender (PUG) Depag RI, gagal menerbitkan Counter Legal DraftKompilasi Hukum Islam (CLD-KHI) yang berisi antara lain: poligami tidak sah, kawin beda agama sah, laki-laki terkena ‘iddah 130 hari, waris anak laki-laki dan perempuan sama. tapi dia terus berlanjut kepemikiran Nyelenehnya...Perang pemikiran, opini dan urat saraf akan terus berlanjut ........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline