Rembulan mengawang sendu sendiri
Sinarnya yang temaram muram
Menyisip di daun jendela
Menggetarkan hati yang gelisah
Apakah cinta masih jadi miliknya?
" Ester... coba cari kabar tentang Kakang Elang. Sudah hampir sepekan ini, ia tidak datang juga mencariku. Sedang, aku harus di kamar ini. Terpaksa karena aku sudah dipingit oleh Ayahanda!"
Mata kejora milik Lili Fatiah berkaca-kaca. Perasaan rindu menggerus dinding hatinya. Tanda tanya begitu mengusik dan menggoda dirinya. Elang Sanjaya yang ditunggu-tunggu, tidak jua datang mengobati rindu dendamnya. Entah kemana dirinya? Apa yang terjadi?
Ni Esterina segera bergegas ke pasar Kembang, siapa tahu Elang Sanjaya mampir ke sana.
Ditungguinya hampir setengah hari, tidak muncul juga.
Ia harus secepatnya menemukan kabar keberadaan Elang Sanjaya. Karena, ini perintah terakhir dari majikannya Lili Fatiah. Ya, terakhir kalinya. Agar Lili Fatiah bisa mengambil keputusan penting menyangkut masa depannya.
" Sakiyah, tolong. Kamu, gantikan aku mengurus toko ini. Aku, pergi dulu. Ada tugas penting yang harus aku lakukan!"
Sakiyah hanya mengangguk cepat, tanpa perlu bertanya. Karena dari pergaulannya selama ini. Membantu majikannya Lili Fatiah, tanpa dijelaskan pun, ia sudah mampu meraba akan masalah penting yang akan dilakukan temannya Ni Esterina.
Ia sudah mahfum hubungan antara Lili Fatiah dan Elang Sanjaya selama ini.
" Berangkatlah Ni. Serahkan urusan toko ini kepadaku!"
Ni Esterina segera bergegas meninggalkan pasar Kembang. Langkah kakinya yang panjang-panjang ramping itu membawa langkahnya ke Utara, ke arah padepokan Ki Tuah Berkah.
*