Lihat ke Halaman Asli

Jagat Alit

Konten Kreator

Pagi yang Berasap Penuh Anyir Darah

Diperbarui: 31 Januari 2020   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diolah dari Enoanderson

PAGI YANG BERASAP

Matahari masih bersembunyi di gugusan awan yang sangat rendah di pagi yang semerbak. Kelepak beburungan terbang mewarnai langit yang bersih membiru. Angin manis berkesiur menerbangkan dedaunan pepohonan yang melambai-lambai.

Di langit biru cerah, muncul setitik obyek berwarna gelap turun menuju bandara kecil milik pribadi yang letaknya di pinggir pantai Mandalika.

Sebuah jet pribadi rupanya, Dassault Falcon 900 warna biru metalic  yang mampu mengangkut penumpang 7 orang turun dan kemudian mendarat mulus di landasan pacu. Bandara pribadi milik Rienald Malik.

Suara derum mesin pesawat jet itu mengejutkan satwa liar yang asyik mencari makan di pagi yang penuh sinar matahari. Terkejut, terbang berserabutan di udara. Ada yang berlari menjauh dan bersembunyi di semak-semak yang tumbuh liar di sekitar bandara.

Setelah suara mesin sirap, pintu jet terbuka, tepat sinar matahari menyorot, sepasang kaki yang putih indah dengan high heel warna merah sangat kontras dengan gaun putih seputih kapas, yang melambai ditemperasan angin nakal. Ujung gaun tersibak, namun dengan tangkas sepasang tangan cantik nan mulus dengan arloji warna merah melingkar, dan gelang emas putih yang elegan, sigap mencegah gaun indah itu terbang ke atas.

Seraut wajah nan cantik rupawan dengan senyum yang mengarisi bibirnya yang merah senada dengan tas tangan dan warna sepatunya. Hidungnya mancung namun mungil, pipinya tinggi dan sepasang matanya cemerlang mengalahkan sinar mentari yang menyambutnya. Lagi-lagi topi berenda warna merah menutupi rambutnya yang hitam panjang sebahu diusik angin pagi.

Reina Malik, cantik rupawan, puteri Rienald Malik pemilik perusahaan tambang batubara dan beberapa perusahaan eksport-import. Yang mengukuhkannya sebagai konglomerat.

Sepagi ini, jet pribadi ini, telah membawa pulang puteri kesayangan setelah beberapa tahun berselang menimba ilmu bisnisnya di East Far Away. Negeri yang mempunyai dua musim saja.

Dihirupnya udara pagi di tanah kelahirannya sepuas-puasnya memenuhi rongga dada, dan menyesap sinar mentari pagi, yang membuat kulitnya semakin cemerlang. Di luar negeri sana, sinar matahari adalah sesuatu yang langka. Karena hampir sepanjang tahun, matahari hanya 2 bulan saja beredar, selanjutnya, hari-hari penuh salju.

Dengan langkah-langkah satu-satu dituruninya tangga pesawat, begitu mempesona, begitu indah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline