Lihat ke Halaman Asli

Jagat Alit

Konten Kreator

Puisi | Senja, Aku, Kamu, dan Cinta

Diperbarui: 14 Agustus 2019   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari Pinteres.com

Senja, Aku, Kamu, dan Cinta

Senja kering nir getir
Meski angin dingin menyisip di antara bilah bambu yang berderik gesek rengas
Memang hujan alpa menyapa telah sekian lama

Rinai gerimis pun tak hadir menyemai kelu yang menggantung resah
Namun begitu keringnya musim ini
Aku masih senantiasa menyemai kuncup cintaku di balik bayangan senja yang berlari mengejar cakrawala

Senja kekasih
Kering dan berdebu membakari Agustus yang melirih lambat
Bergeser berkeriut di langkan jendela yang sudah kehabisan pelumas

Memantulkan cahya berpendar menerpa kacanya yang telah buram kusam
Namun begitu ngelangutnya hari siang yang dicambuki oleh panas
Aku yang terbingkai oleh senja

Percayalah!


Aku, masih punya kesejukan hati
Aku masih memiliki kehangatan dekap
Aku pun masih memiliki laksaan rindu damba

Maka, tak berkurang rasa asmaraku
Jika aku ucapkan
" Salam senja kekasih "

Aku adalah tempat berlabuhnya rindumu
Seperti bayangan sepasang kekasih dimanja sinar rembulan, kali ini!

Kamu, adalah bias langit yang jingga menggoda
Meski musim kering namun hangat terasa

Dalam pelukmu
Dalam dekapmu
Tak perduli lagi, walau musim tak berganti

Keringnya hari adalah melodi
Sepinya malam adalah mengenang memori
Kamu memerangkap gelisah hati dalam damba gairah nyala

Cinta, adalah mantra yang membingkai
Senja, Aku, Kamu dalam satu frame yang indah, apa pun latar musim, angin, dan malam bersemi gemintang

Karena senja, aku, kamu dan cinta adalah rantai ikatan tak putus
Dalam derai sinar rembulan kemasan dan kesyahduan asmara suatu ketika!

Salam Senja

----------

JAGAT ALIT




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline