sepanjang tahun ini,
dengan lewatan musim silih berganti
saat istirah sesaat
saat melanjutkan perjalanan hidup selanjutnya
mencoba menghapus semua jejak tertinggal
menyimpannya di perhitungan yang paling dalam
menimbang dan menghisab semua nikmat-MU
menyandingkan dengan sejumput syukurku yang hilang timbul
Tapi...DIKAU masih selalu mencintaiku
cinta yang tak pernah habis
karena DIKAU lah MAHA PENCINTA
terima kasih Allah
dengan NUR cinta-Mu
ijinkan aku mencinta kekasih dan buah cinta kami selanjutnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H