Lihat ke Halaman Asli

jagad rawna

penjaga keluarga dari api neraka

Sampah (untuk) Peradaban

Diperbarui: 24 Oktober 2020   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Permasalahan sampah seolah tak kunjung terpecahkan, meski berbagai riset tentang pengolahan sampah sudah sangat banyak, namun solusi yang ditawarkan tak kunjung digunakan, hal ini terlihat dengan masih banyaknya sampah yang diambil oleh petugas kebersihan. 

Sampah terbanyak adalah adalah sampah rumah tangga, hal ini karena rumah tangga tidak mempunyai unit pengolahan sampah sendiri, solusi yang ditawarkan pemerintah dalam hal ini adalah DLH adalah bank sampah dan program 3R (Reuse, Reduce dan Recycle).

Bank sampah adalah sebuah unit usaha penampungan sampah yang memiliki nilai jual, seperti besi, karton dan barang terbuat dari plastik. Sistem kerja bank sampah adalah masyarakat menyetorkan sampahnya, kemudian ditimbang dan dicatat berat dan nilai jualnya, nantinya setiap bulan masyarakat bisa mencairkan nominal uang hasil tabungan sampahnya. 

Sedangkan program 3R, ini lebih menitik beratkan pada pola hidup masyarakat, masyarakat dituntut berperan aktif dalam mengelolah sampah rumah tangga yang dihasilkan, memilih dan mememilah sampah bisa dilakukan setiap orang sebelum orang tersebut memasukkan sampahnya ke tong sampah. 

Kedua solusi penanggulangan sampah yang ditawarkan tersebut akan lebih efektif jika disertai dengan kampanye 5R seperti yang diterapkan diperusahaan, yaitu Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin.  Budaya atau kebiasaan 5R ini selain membuat seseorang lebih produktif juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi hidup seseorang.

Seseorang yang mempunyai tingkat produktifitas tinggi disertai efektivitas dan efisiensi yang tinggi pula, akan menghasilkan residu atau sampah yang minim, dengan penggabungan pengelolaan sampah yang ditawarkan disertai kampanye pola hidup 5R tentu akan menghasilkan sebuah dampak positif dalam kehidupan masyarakat. 

Masyarakat yang mempunyai sikap produktifitas tinggi disertai pola hidup yang positif tentu akan menampilkan peradaban yang tinggi pula, dengan demikian pembangunan peradaban dapat dimulai dari pengelolaan sampah yang baik, sehingga dari sampah untuk peradaban manusia, bukan manusia yang jadi sampah peradaban. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline