Lihat ke Halaman Asli

Jafria Vinori

Mahasiswa

Ilmu Bukan Hanya Seputar Materi

Diperbarui: 28 Mei 2022   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sabtu, 28 Mei 2022, saatnya untuk merekap kegiatan selama semester dua. Selama di semester dua ini terdapat matkul (mata kuliah) yang mengajarkan bahwasannya cara mendapatkan ilmu, bukan hanya dengan duduk dikelas kemudian mendengarkan sebuah penjelasan guru dari A-Z, melainkan mendapatkannya dengan berbagai banyak cara. Beliau merupakan dosen yang friendly, memiliki ide banyak sekali seputar pembelaran yang berguna untuk muridnya.

Disaat semua orang mendapatkan ilmu dengan cara duduk diam di dalam kelas kemudian mendengarkan penjelasan guru selama mata kuliah  berlangsung, hmm anggap saja setiap satu minggu berturut-turut kecuali hari libur ygy. Apakah menurut kalian tidak membosankan? 

Maka jawabannya sangat-sangat membosankan. Itu merupakan hal yang sudah lumrah benar tidak? sudah sangat klise (monoton) jika belajar hanya begitu-begitu saja, karena tidak adanya tantangan. Cobalah untuk mendapatkan ilmu dengan berbagai cara, seperti halnya setiap melakukan wawancara bertemu orang baru, 

belajar dari orang yang kurang mampu, pergi ke tempat non-muslim dan lain sebagainya. Itulah yang aku lakukan selama semester dua, tidak hanya itu banyak guyss pengalaman dan ilmu yang di dapat seimbang.

Wawancara? Artikel? Yaps, benar sekali meskipun tugas selama semester ini hanya seputar itu, maksudnya setelah wawancara melakukan riset hasil wawancara yang kemudian di tulis di artikel, kemudian di up di kompasiana, lalu di up di sosmed (sosial media) Yahh itu merupakan hal yang mudah jika dibayangkan ya? 

Tapi,, tidak semudah itu karena, terkadang ada setan, iblis jin ifrit semua makhluk halus lah ya itu memonopoli pikiran yang menyebabkan malasnya seseorang untuk melakukan sesuatu kebaikan seperti tugas agar tidak menumpuk seperti gunung. 

Terkadang di monopoli bosen, cape, males, menyepelekan karena dianggap mudah. Sangat jahat bukan? Huhuu, berhubung iman saya sangat lemah selemah kapas maka, saya pun terkadang sering merasakan seperti itu, kayaknya sih itu bisa di bilang menceritakan diri sendiri,,, maap yah pak dosen, hehe.

Meskipun hobby saya melakukan rebahan, mager (malas gerak), membaca novel dan lain sebagainya yang memang memiliki sedikit manfaat yaww,, hehe. Tapi jangan di pandang sebelah mata loh yaa,, meskipun begini saya juga tetap menjalani amanah jika diberi tugas untuk melakukan wawancara.

Wokee, waktunya mengumpulkan pengalaman-pengalaman yang telah di dapat. Seperti pertama yaitu saya jadi mengerti teman yang sering barsama saya itu memiliki pengalaman seperti apa, masih hal mudah ya dengan teman dekat masih bisa berjanda eh bercanda maksudnya. 

Tugas yang kedua dan ketiga saya merupakan seputar kedua orang tua, nah kemudian yang keempat dan kelima ini yang agak hmm menantang menurut saya dikarenakan harus melakukan wawancara dengan ketua di tempat peribadatan non-muslim, meskipun endingnya tau manfaatnya yaitu TOLERANSI, toleransi karena apa? 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline