Lihat ke Halaman Asli

Jafran Azzaki

Senang Menulis

Kali Ini Jokowi Curhat

Diperbarui: 22 Desember 2022   15:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo di acara HUT ke-16 Partai Hanura. (Foto: Antara).

ADA beberapa catatan menarik dari perayaan ulang tahun ke-16 Partai Hanura. Tetapi yang paling utama adalah hadirnya sekaligus dua pemimpin bangsa, yakni Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Itu yang membuat Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Hanura, terlihat ceria di sepanjang acara, menambah kehangatan suasana di Jakarta Convention Centre, Senayan, Rabu  (21/12/2022) malam itu.

Jarang-jarang sebuah acara partai dihadiri oleh presiden dan wakil presiden. Mungkin sekadar kebetulan jika kedua pemimpin negara ini sama-sama tidak memiliki agenda kenegaraan atau acara penting lainnya, sehingga bisa menyempatkan waktu memenuhi undangan OSO. Di sisi lain, itulah juga kehebatan OSO. Bisa mendatangkan presiden dan wakil presiden.

Catatan menarik lainnya, tentang isi pidato yang disampaikan Joko Widodo. Kali ini Jokowi tidak mengurai kalimat dukungan atau endorsement untuk kandidat calon presiden (capres). Tidak mengumbar metafora, tanda atau ciri-ciri dari seorang capres yang layak dipilih, sebagaimana ia pernah menyebut tokoh dengan kening berkerut dan berambut putih.

Kali ini Jokowi terkesan mencurahkan kegundahan hatinya. Curhatnya terkait dengan kekhawatiran bahwa dirinya, dan juga Istana, akan disalahkan jika ada tokoh yang gagal nyapres.

Jokowi merasa tidak heran jika hal itu terjadi, pasalnya Kepala Negara ini mengaku memang sering menjadi sasaran empuk untuk dikambinghitamkan dalam persoalan politik, termasuk terkait Pemilu 2024 nanti.

Ada orang atau tokoh yang ingin sekali dapat kendaraan politik supaya dapat mencalonkan, ternyata tidak bisa. Lalu, dia menuduh, itu pasti karena presiden, Istana ikut-ikutan. Padahal, sebagaimana dilihat dari tayangan Kompas.tv, apa urusannya dengan dia? Jokowi heran.

Jokowi tentu punya alasan untuk menyampaikan hal itu. Curhatnya, yang jelas-jelas mengandung implikasi politik itu, pastinya juga menumbuhkan pertanyaan. Siapa yang dimaksudkannya? Seperti halnya saat ia menyampaikan pernyataan endorsement atau dukungan pada salah satu tokoh, esensi dari curahan hatinya kali ini pun menyasar ke tokoh yang nyapres juga.

Sudah menjadi pengetahuan umum jika endorsement Jokowi bergantian ditujukan kepada Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Belakangan presiden juga menyebut-nyebut Puan Maharani dan Erick Thohir sebagai calon pemimpin bangsa yang mumpuni.

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani bisa saja dijadikan capres dan cawapres oleh partainya, PDIP, yang sudah memiliki tiket pencapresan langsung karena perolehan suara nasionalnya yang melampaui ketentuan presidential thresold (PT) 20%.

Prabowo Subianto, yang menjadi capres dari Gerindra, sangat mungkin diusung pula oleh Koalisi Indonesia Raya (KIR) untuk bertempur di  Pilpres 2024 dengan Muhaimin Iskandar sebagai wakilnya. Koalisi Gerindra dan PKB juga sudah melewati PT 20%.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline