Lihat ke Halaman Asli

Jafier Viola

Mahasiswa Ilmu Politik

Wacana Pemekaran Wilayah Selatan Kabupaten Bogor: Analisis Potensi dan Implikasinya

Diperbarui: 28 Juni 2023   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendahuluan

Pemekaran daerah menjadi topik yang sering menjadi perbincangan di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu wilayah yang menjadi pusat wacana pemekaran adalah Kabupaten Bogor Selatan. Kabupaten ini memiliki potensi yang menjanjikan dan menjadi subjek perdebatan yang hangat di kalangan masyarakat, pemerintah, serta para ahli dan akademisi. Pemekaran Kabupaten Bogor Selatan adalah langkah penting dalam menanggapi pertumbuhan populasi yang signifikan dan meningkatnya kebutuhan pelayanan publik di wilayah tersebut. Namun, keputusan pemekaran ini juga melibatkan sejumlah pertimbangan yang harus dianalisis secara seksama. Oleh karena itu, esai ini bertujuan untuk mengadakan analisis menyeluruh terkait wacana pemekaran Kabupaten Bogor Selatan, meliputi potensi dan implikasinya yang berkaitan dengan berbagai aspek.

Melalui analisis ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai wacana pemekaran Kabupaten Bogor Selatan. Dalam esai ini, penulis akan mengeksplorasi berbagai potensi pembangunan yang mungkin terwujud setelah pemekaran, termasuk sektor ekonomi, pariwisata, infrastruktur, dan pengembangan wilayah. Penulis juga akan membahas implikasi sosial dan politik dari pemekaran ini serta perspektif berbagai stakeholder yang terlibat dalam wacana tersebut. Namun, yang tidak kalah penting, esai ini juga akan mencermati tantangan dan pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam pemekaran Kabupaten Bogor Selatan. Dengan memahami secara komprehensif potensi dan implikasinya, kita dapat mengambil langkah-langkah yang bijaksana untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan pemekaran ini.

Dengan demikian, melalui analisis yang mendalam terhadap wacana pemekaran Kabupaten Bogor Selatan, diharapkan esai ini dapat memberikan gambaran yang lebih luas tentang potensi dan implikasi dari keputusan ini, serta memberikan kontribusi dalam memperkaya diskusi publik dan pengambilan keputusan terkait pemekaran wilayah. Sehingga nantinya pemekaran ini dapat memberikan dampak positif berupa kesejahteraan kepada masyarakat di dalamnya.

Isi dan Pembahasan

Sebelum membahas tentang pemekaran Kabupaten Bogor, baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa saja syarat yang harus dipenuhi dalam mengusulkan pemekaran wilayah. Pemekaran sendiri harus memenuhi syarat dasar dan administratif yang diatur dalam Undang-undang No. 23 tahun 2014. Persyaratan dasar yang harus dipenuhi, yaitu “luas wilayah, minimal jumlah penduduk, cakupan wilayah, usia minimal provinsi, daerah (kabupaten/kota), dan kecamatan” (Pemerintah Indonesia, 2014). Selain persyaratan dasar tadi, persyaratan berikutnya adalah terkait kapasitas wilayah, yaitu “Geografi, Demografi, Keamanan, Sosial politik, adat istiadat, dan tradisi, Potensi ekonomi, Keuangan daerah, Kemampuan penyelenggaraan pemerintahan” (Pemerintah Indonesia, 2014).

Persyaratan berikutnya adalah persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh suatu wilayah yang ingin menjadi DOB. Persyaratan tersebut tercantum dalam Pasal 37b UU No. 23 Tahun 2014, di antaranya:

“(1) Keputusan  musyawarah  desa yang  akan  menjadi  cakupan wilayah daerah kabupaten/kota, (2) Persetujuan   bersama   DPRD kabupaten/kota  induk  dengan bupati/walikota daerah induk, (3) Persetujuan   bersama   DPRD provinsi     dengan     gubernur dari    daerah    provinsi    yang akan mencakupi daerah persiapan kabupaten/kota yang akan dibentuk.”

Pemekaran merupakan salah satu upaya dalam pembangunan daerah yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan publik, efisiensi administrasi, serta mempercepat pembangunan di tingkat lokal. Pemekaran kabupaten Bogor adalah sebuah proses yang melibatkan pembentukan wilayah administratif baru dalam Kabupaten Bogor yang telah memiliki peran penting dalam perkembangan wilayah sekitarnya. Kabupaten Bogor sendiri merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dengan populasi yang terus bertambah dan tingkat kepadatan penduduk yang semakin meningkat, pemekaran kabupaten menjadi langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks. Selain itu, Kabupaten Bogor sebagai kabupaten dengan wilayah terluas ketiga di Jawa Barat menjadikan upaya pemekaran ini diperlukan agar proses birokrasi lebih efektif.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bogor menempati urutan keempat kabupaten dengan wilayah terluas di Jawa Barat (Badan Pusat Statistik Jawa Barat, 2022). Wilayah yang luas ini kemudian dapat menjadi kelebihan dan kekurangan dari Kabupaten Bogor itu sendiri. Secara geografis, letak Kabupaten Bogor diapit oleh dua gunung besar yaitu Gunung Gede, dan Gunung Pangrango serta dilalui dua sungai besar, yaitu Ciliwung dan Cisadane. Dengan luas dan kondisi geografis tersebut menjadikan Kabupaten Bogor kaya akan SDA-nya. SDA yang melimpah tersebut kemudian menjadi lahan untuk sebagian masyarakatnya untuk menggantungkan hidup. Akan tetapi, yang jadi permasalahan adalah pemanfaatan dari sumber daya alam yang melimpah tadi tidak dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Masih banyak masyarakat yang hidup di wilayah dengan sumber daya alam melimpah tersebut belum merasakan dampak yang signifikan. Terbukti dengan pembangunan di Kabupaten Bogor yang tidak merata dan cenderung "Cibinong sentris".

Selain tidak meratanya pembangunan tadi, yang menjadi permasalahan berikutnya adalah proses alur birokrasi yang berbelit-belit. Permasalahan ini banyak dirasakan oleh masyarakat yang tinggal jauh dari pusat pemerintahan. Salah satu wilayah yang terkena dampaknya adalah wilayah Kabupaten Bogor bagian selatan yang terdiri dari tujuh kecamatan. Masyarakat dari wilayah tersebut banyak mengeluhkan jarak yang harus ditempuh untuk urusan birokrasi itu terlalu jauh. Sedangkan apabila melibatkan pemerintah kecamatan waktu yang diperlukan relatif lama. Dalam pembuatan KTP atau Kartu Tanda Penduduk saja jika dibandingkan dengan wilayah di pusat pemerintahan Kabupaten Bogor, waktu yang diperlukan sangat berbeda jauh. Kecamatan yang jauh dari pusat pemerintahan dalam pembuatan KTP saja membutuhkan waktu minimal satu bulan karena pemerintah kecamatannya beralasan jauhnya jarak tempuh ke pusat pemerintahan Kabupaten Bogor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline