Lihat ke Halaman Asli

Jafar Shodiq MH

Penulis Lepas

Mahasiswa Program MSIB Unisla Sukses Buat Projek Sampah Berbasis Blokchain

Diperbarui: 30 Desember 2023   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sugeng Dwi Budi Priantoro, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Unisal peserta program MSIB (Dokpri)

Sugeng Dwi Budi Priantoro, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Islam Lamongan (Unisla), menjadi salah satu mahasiswa Unisla yang sukses mengikuti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Kampus Merdeka angkatan ke-5.

Di bawah bimbingan Munif, M.Kom, dirinya berhasil menyelesaikan projek Studi independennya di PT Greatedu Global Mahardika, perusahaan teknologi pendidikan berbasis platform digital yang Bergerak di bidang BlockChain Developer dan berpusat di Jakarta Selatan.

Bersama tiga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, Sugeng  menjalankan projek "Management dan Tracking Sampah Berbasis Blockchain" selama 5 bulan sejak Bulan Agustus-Desember 2023.

Ketika ditemui di kampus, Sugeng  menjelaskan Project yang dijalankan bertemakan teknologi green.
"Projek tersebut menggunakan teknologi blockchain sebagai database/back-end, di mana blockchain sendiri bersifat terdesentralisasi dan tidak akan bisa diubah ataupun dimanipulasi. Pada bagian front-end, tetap menggunakan Web2", jelasnya.

Namun, lanjut Sugeng , projeknya tetep dikonsep blockchain konbinasi antara kedua hal tersebut yang kemudian disebut dengan Web3.
"cara kita berinteraksi dengan blockchain adalah dengan Smart Contract, di mana samrt contract adalah sebuah contract pintar yang berfungsi untuk menjalanakan perintah perintah kepada back-end", ucapnya.

Menurut Sugeng , Project ini berfungsi pada green teknologi sesuai tema yang di minta oleh perusahaan.
"kita membuat sebuah aplikasi / web3, di situ kita dapat menyetorkan sampah untuk diolah ke droppoint selanjutnya", sambungnya.
Sugeng  menjelaskan, Webnya bisa diakses secara umum oleh semua orang menggunakan web3, seperti metamask, dan brave.

"Setelah seseorang menyetorkan data sampah, admin akan memvalidasi transaksi tersebut, dan jika data valid maka data akan dimasukan kedalam blockchain, jika data tidak benar data akan diReject oleh admin. Setelah data masuk ke dalam blockchain kita dapat melakukan Serach And Tracking Data melalui app/web yang sudah kita buat", sambungnya.  

Lebih lanjut, Sugeng  menceritakan pengalamannya dalam menjalankan program Studi Independen.
"kesan yang saya dapatkan adalah saya mendapatkan hal-hal baru, mendapakan pengalaman baru, dan mendapatkan teman -- teman baru dari seluruh daerah Indonesia", ungkapnya.

Terkait tantangan, lanjut Sugeng , yang ia alami adalah ia menghadapi  hal-hal yang masih sangat baru di indonesia, seperti kompleksitas teknologi, dan bahasa solidity.

"saya mendapatkan banyak manfaat selama mengikuti, termasuk mendapatkan banyak ilmu baru mengenai apa itu blockchain, fundamental blockchain, smart contract dan pengetahuan dalam hal cryptocurrency". Jelasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline