Sebagai bentuk pemberian edukasi kepada remaja di tingkat sekolah menengah pertama tentang bahaya HIV/AIDS, mahasiswa Universitas Negeri Malang , lebih tepatnya kelompok 10 mata kuliah Praksis Sosial, program studi Pendidikan Geografi yang beranggotakan Hamidatun Nisa’, Iflahuz Zakiya Husnaya, dan Melisa Natasa Putri menyelenggarakan sosialisasi..
Sosialisasi ini mengambil tema “Bahaya HIV/AIDS Serta Upaya Pencegahannya di Tingkat Sekolah Menengah Pertama” yang dilakukan pada tanggal 4 November 2022 bertempat di MTS Raudlatul Ulum, Karangploso, Malang.
Edukasi tentang HIV/AIDS sangatlah penting dilakukan sedini mungkin, khususnya pada remaja. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan HIV dan AIDS, yang nantinya dapat diterapkan oleh mereka para remaja hingga kelak dewasa.
Selain itu sosialisasi HIV/AIDS ini diperlukan untuk menjauhkan para remaja dari perilaku yang menjadi penyebab penyakit ini, yang apabila sudah terinfeksi akan merugikan diri sendiri baik dari segi kesehatan maupun dampak sosialnya.
HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan sebuah virus yang menyerang pada sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan daya tahan tubuh melemah dan menjadi rentan terserang berbagai penyakit. Sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV. Jadi dapat disi mpulkan bahwa HIV merupakan virusnya sedangkan AIDS merupakan kondisi yang disebabkan oleh HIV.
Dokpri
Sosialisasi yang dilakukan di MTS Raudlatul Ulum, Karangploso, Malang diikuti oleh semua siswa kelas 9B yang berjumlah 23 anak. Sosialisasi diawali dengan sambutan oleh seluruh anggota kelompok 10 praksis sosial, yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi.
Kegiatan awal yang dilakukan adalah perkenalan dan pemaparan materi tentang HIV/AIDS. Setelah pemaparan materi dilakukan sesi tanya jawab. Pada sesi ini terlihat para siswa sangat antusias bertanya hal-hal yang belum mereka ketahui tentang HIV/AIDS. Setelah tidak ada siswa yang bertanya lagi, kemudian kegiatan terakhir adalah penutupan.
Acara ini pun diakhiri dengan pemberian reward kepada siswa yang bertanya dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dengan benar.