Lihat ke Halaman Asli

Erie Jaegar

Ar-Rahman

Catatan dalam Lembar Kosong Sebuah Kalender

Diperbarui: 26 Desember 2020   15:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istockphoto.com

"Catatan dalam lembar kosong sebuah kalender" dan itu yang sedang  Saya rasakan.

Bukan tak mampu membeli. Hanya saja, banyak hal yang harus dipertimbangkan sekadar hanya sebuah lembar kertas.

Beberapa hari lalu. Ada chat Line masuk dari seorang Ibu dalam satu kelas belajar daring Bahasa Mandarin khusus TKI, tapi Saya tidak mengenalnya. Begitupun aku tak berniat sekadar kenalan sesama muridnya, karena pekerjaan yang begitu menguras tenaga, waktu, dan tentu pikiran. Mungkin, Beliau memperhatikan Saya setiap ada tugas untuk menulis huruf pinyin dengan tulis tangan, bahwa punyaku bukan diatas buku melainkan lembar kosong sebuah kalender transparan, yang tentu warna putihnya tidak merata, malah lebih jelas ukiran gambar sebalikan kalender tersebut. Seperti gambar di bawah ini

Dokpri


Tanpa basa-basi Ibu itu menawarkan beberapa buku kosong dan bilang "jangan khawatirkan ongkos kirim, kirimkan saja alamat lengkapmu, hari ini juga akan Saya kirim"

Saya tak bisa menolak. Sebab, Ibu itu sedikit memaksa, dan bilang "Saya sangat paham apa yang kamu rasakan"

Mungkin juga Beliau selalu memperhatikan Saya dari awal kelas belajar dimulai, bahwa Saya memperkenalkan diri di tempatkan bekerja di sebuah desa terpencil. Jangankan toko buku, warung klontong saja tidak ada. Ya... Memang bisa beli online. Tapi tidak memungkinkan untuk mengumpulkan tugas tepat waktu. Jadi seadanya saja.

Tentu, niat hati mau beli online untuk tugas-tugas berikutnya supaya tidak memalukan. Tapi, si Ibu itu lebih dulu menawarkan untuk memberikan Saya buku tulis dengan gratis.

Kodarullah. Semua tak lepas dari doa Emak dan Bapak.

Satu hal. Saya tak pernah ingin "dikasihani" Saya justru adalah orang yang lebih baik "memberi" daripada "diberi".

Mungkin kejadian ini sebagian hadiah dari alam perihal tabur tuai yang selama ini saya lakoni. Semoga saja demikian.

Erie, Toucheng-Taiwan Penghujung Desember 2020

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline