Lihat ke Halaman Asli

Erie Jaegar

Ar-Rahman

Perihal Senyum dan Ampun

Diperbarui: 7 Januari 2020   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image : Rosdiana (DNA Photografy)

Ada banyak hal yang tertikam waktu yaitu: Rasa, keadilan, kejujuran, dan kemanusiaan. Bahkan ada banyak hal yang disembunyikan lewat kesibukan. Pasalnya untuk menitikkan air matapun tidak ada waktu. Padahal, meneteskannya sungguh melegakan hati. Tetapi, apa boleh buat, keadaan dan waktu yang diharuskan.

Perihal senyum yang harus umum. Bukan semata-mata menjadi topeng belaka, tetapi harus menjadi kebiasaan yang akan menyelamatkan segala keadaan. Termasuk saat tersayat pisau berkarat. Seyogiyanya sebagai insan yang bernama manusia harus tulus saat tersenyum. 

Sesungguhnya penulis ingin menulis lebih detail dan panjang. Namun, lagi dan lagi perihal waktu yang mempersunting keadaan. Sebagai manusia yang masih terus belajar akan menerima dan mengampuni keadaan tanpa menyalahkan siapapun. Termasuk diri sendiri. 

Teruslah belajar meski waktu mengejar. Jangan lelah menelusuri kecintaan terhadap diri sendiri. Supaya  senyum dan ampun menyatu menjadi serasi bukan spasi.

Eri, New Taipe 07 Januari 2019 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline