Lihat ke Halaman Asli

Erie Jaegar

Ar-Rahman

Perihal Sebuah Rasa

Diperbarui: 14 Januari 2019   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Tak ada yang lebih ambigu dari sebuah rindu. Rindu yang kerap kali mengganggu tidurmu.

Pada sekelopak layu mawar putih. Waktu itu pertemun yang selalu jadi misteri baku.

Pada gigilnya subuh kau belum jua beranjak bersua. Merapal segala kebaikan tentang kita.

Katamu "cinta ialah energi yang menghantarkan segala rasa, dari bentuk ataupun wujud dari rasa cinta tersebut"

Kataku "cinta ialah pengharapan dari segala doa yang menurut-Nya terpatri di lauful makhfudz"

Tak ada cinta paling bahagia selain cinta yang di ridoi-Nya. 

Tak ada yang paling legam dari kehidupan,
selain hal yang tak diridoi-Nya.

Berulang kali kupasrahkan segala nanar yang telah menghujam.  

Barangkali, cinta memang butuh energi.

Tetapi cinta lebih kepada hal yang harus terpatri dari jiwa dan raga yang harus terlampau jauh dari apa yang telah di tetapkan-Nya.

Bukankah cinta itu sebuah rasa?

Pun dengan temu ia juga sebuah rasa. 

Indramayu 14 Desember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline