Lihat ke Halaman Asli

Uttaran Meracuni Pikiran Anak Anda? Tonton Hingga Episode Terakhirnya

Diperbarui: 28 Januari 2016   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Mengapa Uttaran Semakin Populer?"][/caption]Drama seri "Uttaran" adalah drama yang kini menjadi drama terfavorit di Indonesia, dimana rating drama ini sangat tinggi di jam tayangnya di siang hari. Dengan alasan ini pula, stasiun televisi yang menayangkannya, ANTV, memutuskan untuk menayangkan drama ini selama tiga jam setiap harinya. Hingga episode terakhirnya nanti yang berjumlah sekitar 1500an episode, maka serial Uttaran ini diperkirakan akan bertahan hingga 2 tahun. Sementara itu dinegeri asalnya India, serial Uttaran mampu bertahan hingga 6 tahun dengan durasi penayangan selama 1 jam tiap harinya (stripping).

Pemirsa setia "Uttaran" tidak menikmati tayangan tersebut utuh selama durasi tersebut, karena antrean iklan yang sangat panjang. Hal ini menunjukkan bahwa drama ini memang menyedot jutaan pemirsa sehingga para pelaku bisnis pun berlomba-lomba untuk memasang iklan mereka. Dalam sekali 'commercial break' atau jeda iklan, ada kurang lebih 30 produk yang beriklan, sehingga bisa dibayangkan, berapa durasi untuk iklan-iklan tersebut.

Namun demikian, para Uttaranners, yaitu penonton fanatik Uttaran, tidak merasa keberatan. Mereka tidak serta merta meninggalkan tayangan ini. Sebaliknya, mereka makin penasaran karena adegan yang disuguhkan justru lebih singkat dibandingkan durasi iklan. Hal ini membuat mereka semakin penasaran dan selalu menunggu episode selanjutnya. Apa sebenarnya yang membuat "Uttaran" sangat diminati?

Mari kita mengulas inti cerita "Uttaran". Sejak awal ditayangkan, drama ini langsung disuka karena karakter utamanya adalah dua anak kecil yang tinggal serumah, sehingga mereka berdua harus bermain bersama. Mereka tidak 'bersahabat' dalam arti salah satu dari mereka harus mengalah untuk kepentingan yang satunya. Hal inilah yang membuat pemirsa gemas dan selalu ingin menanti tindakan-tindakan yang dilakukan si gadis kecil yang suka semena-mena terhadap gadis kecil satunya.

Sosok yang semena-mena adalah si gadis kaya pemilik rumah, dan yang di 'dzolimi' adalah si gadis miskin anak dari pembantu mereka. Tetapi, yang membuatnya tidak biasa adalah si gadis miskin ini lebih diperhatikan, bukan berarti si anak kandung dianaktirikan, karena si pemilik rumah adalah penyebab kematian ayah si gadis miskin ini. Rasa iri berlebihan dari si gadis kecil kaya ini disulut oleh hasutan neneknya, yang menganggap bahwa cucunya ini harus dinomorsatukan, meski ia salah atau benar.

Alasan kedua mengapa "Uttaran" terus diminati hingga kedua gadis kecil ini dewasa. Si gadis kaya merasa semua pria menyukai si gadis miskin. Alasannya jelas, karena si gadis miskin ini berhati lembut dan mau mengalah. Kebiasaan mengambil milik si gadis miskin ini berlanjut hingga dewasa, hingga calon suami pun dirampas dengan berbagai cara. Bahkan ketika sudah berhasil pun, si gadis kaya ini masih saja tidak rela kalau si gadis miskin ini menikmati kebahagiaan sedikit saja. Sampai-sampai, ia menggunakan jasa orang lain untuk melenyapkan nyawanya.

Dua hal inilah yang banyak memancing protes dari beberapa kalangan. Mereka menganggap bahwa rencana licik sampai jahat untuk membunuh sudah sangat kelewatan jika dilakukan oleh seorang gadis berpendidikan kepada seseorang yang sudah memberikannya kebaikan selama lebih dari dua dasawarsa.

[caption caption="Serial Uttaran ANTV Mampu Masuk Rating 3 Besar"]

[/caption]

Menariknya, drama seri "Uttaran" masih saja dinanti oleh para penggemarnya, meski mereka sudah bisa mengakses akhir cerita Uttaran, baik melalui YouTube, maupun situs-situs dari India yang mengulas "Uttaran" per episode. Si gadis baik yang akhirnya meninggal dunia pun sudah mereka ketahui, tetapi masih saja mereka ingin menyaksikan bagaimana intrik-intrik yang terjadi di setiap episodenya. Hal ini terutama saat si gadis buruk hati tersebut sudah menikahi orang yang dicintai oleh saudara angkatnya itu, bahkan masih saja ingin menghancurkan pernikahan si gadis baik dengan kakak iparnya.

Namun sebenarnya, para pemirsa di layar kaca sudah cukup cerdas dalam menilai mana yang salah dan benar, sehingga tidaklah perlu melayangkan hujatan atas sebuah tontonan. Industri drama seri di berbagai negara akan mengangkat cerita yang umumnya disukai mayoritas pecinta drama opera sabun, dan pastinya, para pemirsa tersebut bisa melihat bahwa si tokoh jahat pasti kena batunya karena kejahatan memang akan terungkap. Bukankah di dunia nyata, kejahatan justru lebih sulit terungkap karena beragam kepentingan?

Dan pihak-pihak yang terkait dengan kejahatan tersebut juga tidak terinspirasi dari opera sabun, bukan? Hal terbaik dalam menyikapi inti cerita dari drama seri adalah dengan berpikir rasional, sekaligus memberi bimbingan bagi remaja, yang mungkin berminat menontonnya. Justru, dari tayangan "Uttaran", mereka bisa menarik benang merah dimana kejahatan tak akan berakhir manis.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline