Lihat ke Halaman Asli

JadiPergi

Wisata Libura Kamu

Potongan Coretan Seni Kontemporer Semarang

Diperbarui: 28 Maret 2019   10:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Source : Kompas.id 

Kompas -- Tidak hanya memiliki koleksi bangunan-bangunan klasik sebagai ikon, kawasan Kota Lama Semarang juga memiliki sebuah galeri seni kontemporer yang populer dengan patung miringnya.

Semarang Contemporary Art Gallery atau yang biasa dikenal dengan Galeri Semarang (GalSem) ini berada tidak jauh dari Taman Sri Gunting kawasan Kota Lama Semarang.          

Pada tahun 2011 lalu, galeri seni ini baru dibuka secara umum dimana awal berdirinya berada di pusat Kota Semarang, namun pada tahun 2008 berpindah lokasi ke Kota Lama. Galeri yang memamerkan karya-karya seniman ternama tanah air ini dipergunakan untuk memperkenalkan seni terhadap para generasi muda.

Menurut Executive Vice President JadiPergi.com, Akh Mirza Alief Syahrial,

"Apresiasi terhadap karya seni kontemporer Indonesia saat ini semakin meningkat, dibuktikan dengan banyaknya seniman Indonesia yang menorehkan karya seni kontemporernya hingga ke mancanegara."

Tidak hanya mencakup dunia seni kontemporer saja, di Semarang Contemporary Art Gallery menampilkan keelokan karya seni patung, seni lukis, karya instalasi, dan beberapa koleksi photography. 

Salah satu yang menjadi ikon adalah patung miring yang letaknya di halaman belakang galeri. Pahatan dari sang maestro, Budi Kustarto ini memiliki tinggi 3 meter yang tidak pernah ketinggalan untuk dijadikan objek foto favorit.  

Bangunan ini terdiri atas dua lantai, setiap lantainya diisi oleh lukisan-lukisan dan beberapa patung kecil lengkap dengan keterangan filosofinya masing-masing. Seperti yang disampaikan Nuryadin, salah seorang petugas penjaga galeri kepada kami beberapa waktu lalu. 

Ia mencoba menjelaskan makna filosofi dari karya seni sebuah kotak persegi panjang yang dipenuhi dengan cabai merah dan segelas air diatasnya. "Cabai yang jumlahnya banyak seperti itu tidak akan hilang pedasnya hanya dengan segelas air saja, maksudnya adalah lebih baik kita menjaga lisan daripada menyinggung perasaan orang lain yang tidak akan mudah hilang rasa tersinggungnya," papar Nuryadin.  

Source : JejakPiknik.com

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline