Lihat ke Halaman Asli

Lecehkan Ras Sunda, Color Run Subang Dicekal

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14324486331817798128

[caption id="attachment_367426" align="aligncenter" width="525" caption="Komentar Dukungan Acara Color Run and Fun di Kabupaten Subang yang menyudutkan Ras Sunda - https://www.facebook.com/tita.tanamal oleh Akun Tati Tanamil "][/caption]

Ragam komentar pro dan kontra terkait penyelenggaraan Color Run di Kab. Subang pada akhir Mei ini dicekal Netizens Group FB Rakyat Subang. Dalam pantauan di Group Rakyat Subang sejumlah akun FB dari Netizen Subang menolak diadakan Color Run. Netizen mengatakan Color Run Belum layak untuk diselenggarakan di Subang, karena masyarakat Subang masih fokus perhatian pemerintah untuk pembangunan infrastruktur, fasilitas umum yang baik untuk masyarakatnya dibanding acara hura-hura.

Dalam posting akun netizen di Group Rakyat Subang, Sigit Nur H, mengatakan jika Color Run dilaksanakan di Kota Subang akan terjadi kecemburuan sosial yang cukup tinggi antara warga pantura dan Kota Subang. Begitu pula dengan postingan netizen akun FB Sigit Budiyanto yang mengatakan bahwa acara Color Run hanya sekedar aksi pesta lempar tepung warna tanpa memberikan manfaat. Dan postingan Ade Saepulah dengan mengatakan agar tidak terprovokatif isu ras yang tujuannya hanya untuk keuntungan pribadi dengan adanya komentar dari Akun Tati Tanamal dengan komentar ”GW BENCI ORANG SUNDA”.

[caption id="attachment_367428" align="aligncenter" width="284" caption="Postingan meme sindiran dari Netizen Group Rakyat Subang yang menolak Acara Color Run diadakan di Kab. Subang"]

1432449110843967331

[/caption]

Lain dengan komentar pendukung pro Color Run, dalam konfirmasinya Color Run adalah kegiatan yang bersifat inovatif dan memiliki kreativitas. Ternyata pembelaan dari pendukung pro Color Subang berujung dengan menyudutkan kata ras yang dikeluarkan oleh Tati Tanamal “GW BENCI ORANG SUNDA” adapun yang mengatakan Subang adalah kota kampungan dengan postingan komentar akun Warlan Putra,

Dikonfirmasi pelecehan ras sunda oleh Tati Tanamal, Panitian Color Run Kab. Subang membantah, “Itu bukan panitia, mereka hanya sekedar mendukung danpanitia tidak bertanggung jawab atas komentar Tati Tanamal dan Warlan Putra,” kata Jevi Elgifari Panitia color Run Kab. Subang

Dari hasil gunjingan pro dan kontra, pemda Subang harus menyikapi ini, jangan sampai persoalan pro dan kontra Color Run akan semakin membesar yang akan merugikan antara kedua pihak, yaitu masyarakat dan panitia.

Dinas kabupaten terkait harus segera cermati persoalan Color Run yang menjadi pro dan kontra di obrolan netizen Group Rakyat Subang, ini terkiat dengan kebudayaan asing yang bisa mengubah pola pikir generasi Subang di masa depan, ingin Konsumtif atau Kreatif.

[caption id="attachment_367435" align="aligncenter" width="520" caption="Postingan Iklan Panitian Color Run Kab. Subang oleh Javi Elgifari di Group Rakyat Subang"]

1432449955409496625

[/caption]

“Uang pendaftaran 100 ribu, sangat mahal untuk warga Subang lebih baik buat beli beras,” inti kata dari postingan akun Rasid Sriyadi.

Untuk lebih seru bagaimana komentar netizen Subang dalam bagian Kontrol sosial masyarakat Subang dan pemerintah Subang bisa bergabung di Group Rakyat subang.(JU)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline