Lihat ke Halaman Asli

Jacqueline Yemima

Mahasiswa Universitas Airlangga

Rendahnya Kesehatan serta Masalah Gizi terhadap Lingkungan Anak-anak Sekolah Dasar

Diperbarui: 4 Januari 2025   22:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pada masa sekarang, anak-anak sedang dihadapkan dengan permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia. Ada tiga beban masalah gizi (triple burden) yang dihadapi oleh Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya yaitu stunting, wasting, obesitas dan masalah kekurangan gizi mikro seperti anemia. Jika terus dibiarkan terjadi masalah kekurangan gizi ini akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, khususnya terjadinya penyakit tidak menular (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020). Oleh karena itu program perbaikan gizi anak-anak serta remaja diarahkan untuk mengatasi tiga beban masalah gizi (triple burden) tersebut (Badan Perencana Pembangunan Nasional 2021).

Salah satu penyebab timbulnya masalah gizi yang terjadi pada anak-anak adalah pengetahuan gizi yang rendah serta kurangnya kontribusi orang tua dalam meningkatkan pengetahuan gizi kepada anaknya. Kebiasaan-kebiasaan yang harus dihilangkan sejak dini adalah mengonsumsi makanan cepat saji, seperti pizza, burger, dan lain sebagainya. Makanan cepat saji ini mengandung kalori yang tinggi dan hanya memiliki sedikit kandungan gizi. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan seseorang yaitu dengan cara memberikan pendidikan gizi sedini mungkin. Pendidikan gizi dapat diberikan melalui penyuluhan, poster, leaflet, atau booklet kepada anak sekolah.

Banyak upaya yang bisa dilakukan oleh orang tua khususnya ibu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketertarikan anak terhadap makanan-makanan sehat, antara lain:

1. Mengenalkan Makanan Sehat Sejak Dini

Semakin dini dikenalkan terhadap makanan-makanan sehat, semakin terbiasa pula anak-anak memakan makanan yang bergizi. Ibu dapat memperkenalkan sayur-sayuran, buah-buahan, serta biji-bijian dalam bentuk yang menarik, yakni salad roll, buah yang dipotong-potong dengan bentuk mainan, lalu bisa juga dalam bentuk smoothies.

2. Membaca Buku atau Menonton Video Tentang Makanan Sehat

Dengan pendekatan interaktif seperti ini, anak-anak lebih mudah untuk meningat hal yang dipelajarinya. Memberikan anak buku cerita atau video edukatif yang menceritakan tentang manfaat makanan sehat bisa meningkatkan pemahaman mereka. Buku atau kartun yang mengangkat tema makanan sehat sering kali bisa menginspirasi anak untuk lebih suka mengonsumsi makanan sehat.

3. Menawarkan Berbagai Pilihan

Tawarkan variasi makanan sehat agar anak tidak merasa bosan. Misalnya, coba berbagai macam jenis sayuran, buah, atau cara penyajian yang berbeda. Kadang-kadang anak lebih suka makanan yang dimasak dengan cara yang berbeda atau dengan bumbu yang tidak biasa.

4. Mengurangi Pemberian Camilan Tidak Sehat

Camilan tidak sehat, seperti gorengan, junk food, sebaiknya dihindari dan tidak dikenalkan sejak dini sehingga anak tidak terbiasa dengan camilan yang tidak sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline