Lihat ke Halaman Asli

Perjuangan Anak Cacat Meraih Mimpi

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sebut saja tokoh utamanya bernama " Riki ", dimana disaat pertama kali dia dilahirkan oleh seorang rahim Bunda yang bernama " Rani " selaku suami dari Ayah Andi dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, walaupun pada saat bayi itu keluar dari rahimnya dalam kondisi tidak sempurna atau bisa dikatakan cacat. Banyak yang tidak menyangka mulai dari saudara - saudaranya maupun orang - orang yang ada disekitar lingkungannya termasuk Bapak dan Ibunda dari Bunda Rani atas kelahiran putera pertamanya, dimana bayi yang dilahirkan tersebut dalam kondisi cacat. Saat itulah Bunda Rani mulai merasa sedih, gelisah, tidak menyangka, bahkan kecewa terhadap sang pencipta atas musibah yang telah menimpanya. Perlahan - lahan Bunda mulai sadar dan sabar atas peristiwa yang dialaminya tersebut dan menganggap hal ini sebagai ujian baik untuk pendewasaan diri serta mencoba untuk menghargai hidup atas apa yang dialaminya saat ini.

Beberapa tahun kemudian si Riki sudah mulai menjalani kehidupan layaknya seperti anak - anak kecil pada umumnya. Walaupun dalam kehidupan kesehariannya dia mengalami berbagai cobaan dari lingkungan sekitar, dimulai dari sering diledek/ dilecehkannya si Riki baik di lingkungan stempat tinggalnya maupun lingkungan sekolahnya karena kondisi tubuh dia yang dirasa aneh oleh teman - temannnya / cacat secara fisik. Bukan hanya itu saja, kondisi keluarga Riki yang semula dirasa tercukupi bahkan lebih dari cukup, seketika berubah menjadi serba kekurangan dimana Ayah Andi dan Bunda Rani harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk berobat / kesembuhan dari kondisi tubuhnya Riki.

Setelah beberapa tahun kemudian, tepatnya disaat umur Riki berusia 13 tahun akhirnya kondisi tubuhnya beralih menjadi normal / tidak cacat. Tetapi, beban yang ditanggung dia setelah menjadi terasa berat, dikarenakan kondisi keuangan keluarganya yang semula tercukupi bahkan bisa dibilang lebih dari cukup seketika berubah menjadi kondisi yang serba kekurangan, mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadi orang yang normal sangatlah tinggi dan juga biaya tersebut tidak hanya cukup dari keuangannya keluarga Riki saja, melainkan juga bantuan - bantuan dari para donatur oleh orang tua dari teman - teman sekolahnya yang bersedia untuk membantu Riki. Belum lagi setelah setahun kemudian, Bunda dari Riki yang bernama Bunda Rani dipanggil oleh sang pencipta dan semakin membuat isi hatinya terasa kacau dan terbebani.

Beberapa tahun dia lewati mulai dari ikut bersama Kakek dan saudara - saudara lainnya. Dan sampai pada usianya yang menginjak dewasa, Riki akhirnya meraih impiannya untuk berkuliah di perguruan tinggi negeri, walaupun selama dalam perjalanan sekolahnya dia sempat tidak naik dan tidak lulus ujian akhir sekolah karena kondisi pikiran dan isi hatinya kacau atas berbagai penderitaan yang dia alami dan lewati. Tetapi, Riki mencoba untuk tidak pantang menyerah / putus asa untuk meraih mimpinya sehingga menjadi kenyataan.

Semoga dengan cerita pendek ini bisa membuat para pembaca menjadi terinspirasi dan mulai untuk menghargai hidup baik untuk diri sndiri maupun lingkungan diskitar tempat tinggalnya. Salam cinta kasih dari saya, Tuhan selalu memberkati. :)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline