Salah satu transformasi sistem pendidikan tinggi Indonesia di tahun 2021 adalah diberikannya izin beroperasi kepada Yayasan Monash University Indonesia yang akan mulai menyelenggarakan perkuliahan pasca sarjana di bulan Oktober 2021.
Lantas, bagaimana milestones dari pemberian izin ini?
Kondisi sebelum izin beroperasi diberikan
Beroperasinya Monash University Indonesia merupakan sebuah pencapaian besar yang diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan sisitem pendidikan kita. Tapi, pengambilan kebijakan ini bukanlah hal mudah mengingat niat pendirian kampus asal luar negeri telah sebelumnya diajukan dan sempat mendapat penolakan dari Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di tahun 2018.
Ketua APTISI Budi Djatmiko pada saat itu menyatakan bahwa pemberin izin beroperasi untuk perguruan tinggi asing di Indonesia akan mengancam keberadaan perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini tidaklah salah karena pandangan tersebut pastinya merupakan aspirasi dari mayoritas anggota APTISI yang merasa belum siap untuk bersaing dengan perguruan tinggi asing di Indonesia.
Menristekdikti sebelumnya Mohamad Nasir telah menyatakan bahwa ada beberapa perguruan tinggi asing yang telah bersiap untuk membuka cabang di Indonesia. Beberapa nama universitas terkenal telah disebutnya seperti Cambridge University, Melbourne University, Monash University, dst.
Tapi, penolakan yang diberikan APTISI pada akhirnya tidak menghentikan niat pemerintah untuk membuka pintu bagi perguruan tinggi asing di Indonesia. Dua negara tetangga kita Malaysia dan Singapura telah jauh lebih lama memberikan izin beroperasi bagi perguruan tinggi asing. Sebut saja Monash University Malaysia yang telah didirikan sejak tahun 1998 saat ini telah menjadi kampus terbesar ke 3 yang dimiliki oleh Monash University dan merupakan salah satu kampus terbaik di Malaysia dengan peringkat Six Star Setara yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia.
Indonesia sendiri merupakan satu negara penyumbang mahasiswa internasional terbanyak di Monash University Malaysia. Hal-hal tsb tentunya telah dipelajari oleh pemerintah kita dan niat pemerintah untuk melakukan transformasi sistem pendidikan tinggi pada akhirnya dapat direalisasikan dengan tetap menampung aspirasi yang diberikan oleh APTISI.
Jalan tengah yang diambil adalah dengan memberikan izin beropeasi khusus bagi Monash University Indonesia yang hanya beroperasi sebagai kampus pasca sarjana. Untuk itu Monash University Indonesia menawarkan program Master dan PhD tanpa menawarkan program sarjana. Hal ini tentunya merupakan langkah positif untuk kemajuan sistem pendidikan kita.
Masyakarat diberikan kesempatan untuk dapat memperdalam ilmu di salah satu kampus terbaik dunia tanpa harus meninggalkan Indonesia. Hal ini pastinya dapat bermanfaat bagi banyak orang yang menginginkan kualifikasi pendidikan internasional di Indonesia. Mengingat gelar yang akan diperoleh adalah gelar dari Monash University Australia. Selain itu, standar yang digunakan oleh Monash University Indonesia tentunya akan memberikan efek domino terhadap standar yang digunakan di perguruan tinggi nasional lainnya.