Sehari sebelum rencana mengunjungi Atlantis, saya menemukan tulisan yang cukup menarik yang ditulis Dr Irsyal Rusad., SpPD, dokter ahli penyakit dalam yang rupanya cukup intens berbagi tulisan di Kompasiana. Judul artikelnya berjudul “Ini Sebabnya Renang Paling Bagus untuk Kesehatan.” Kesannya seperti kebetulan, menjelang momentum mengunjungi wahana air Atlantis di Ancol, Senin (14/3).
Hari senin saya pilih bukan tanpa pertimbangan. Apalagi kalau bukan untuk menghindari tempat hiburan yang selalu membludak pada akhir pekan. Dokter Irsyal berbagi pengalamannya berbincang dengan warga negara Australia yang berenang di salah satu hotel.
[caption caption="Wahana Atlantis Water Adventures (Kamil Ichsan)"][/caption]Menurutnya, renang berbeda dengan olahraga aerobic lain. “Saat menceburkan diri ke dalam kolam renang, di samping sensasi lebih sejuk yang anda rasakan, mood anda juga akan berubah, Anda lebih senang, gembira,” tulis dokter Irsyal.
Wah, kebetulan sekali. Tampaknya agenda berkunjung ke wahana air kali ini memang pilihan yang tepat. Bersamaan dengan aksi protes angkutan umum (taksi, mikrolet, bajaj, dan bus sedang) yang berunjuk rasa di depan Istana Merdeka yang memprotes angkutan berbasis aplikasi, perjalanan menuju Atlantis menjadi lebih lama dan menguras emosi.
Meski akhirnya tiba di Atlantis satu jam sebelum jam berkunjung berakhir, saya segera memendarkan pandangan mencari arena wahana air yang menarik, yakni Crazy Highest Longest Slide dan Kolam Arus.
Saat menaiki tangga untuk mencicipi wahana seluncuran yang panjangnya 149 meter ini, saya kembali teringat ulasan dokter Irsyal tentang kemampuan air yang secara alamiah dapat membuat perasaan senang tat kala bersentuhan dengan air.
[caption caption="Crazy Highest Longets Slide, sensasinya seperti roller coaster (Kamil Ichsan)"]
[/caption]Terperosok digiring aliran air dan menikung tajam, mampu memacu adrenalin. Awalnya agak takut dengan ketinggian, namun setelah terhanyut dalam pipa yang licin ini, sensasinya seperti menunggangi roller coaster di Dunia Fantasi. Setiap peseluncur pun tak mampu mehanan suara untuk berteriak, apalagi bagi yang phobia air dan ketinggian. Seketika kekesalan pada supir-supir angkot yang mogok pun hilang.
Setelah tersedak air kolam dari seluncuran tersebut, wahana berikutnya yang perlu dicoba adalah kolam arus. Kini tak perlu berteriak-teriak lagi, tinggal menikmati arus air yang menggulirkan tubuh seperti terseret pusaran. Tak perlu banyak tenaga, apalagi capek-capek mendayung.
[caption caption="Kolam Arus Atlantis, tanpa perlu capek-capek mendorong atau mendayung, pengunjung dapat menikmati arus dengan santai (Kamil Ichsan)"]
[/caption]Seperti kata pepatah, ikuti saja ke mana air mengalir. Bisa bersantai dengan berpangku pada ban karet, atau sekadar berulah seolah terhanyut. Sungguh menyenangkan.
Wahana ini memang tergolong aman, bahkan untuk anak-anak. Beberapa orang tua pun tampak mengajak anak balitanya belajar berenang di arena ini.
Bila ingin menikmati suasana liburan yang cukup tenang, pilihan tepat memang di kala weekday.Selain menghibur dan menyenangkan, pengunjung tak perlu lama mengantree untuk berebut merasakan berbagai wahana yang ada.