Lihat ke Halaman Asli

Menimbang-nimbang Capres Militer

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MESKI pesta demokrasi masih dua tahun lagi, namun ajang pemanasan Pemilu Presiden sudah mulai ramai. Setidaknya, kini ada dua calon presiden (capres) yang akan memenangkan Pilpres jika digelar hari ini.

Menurut Lembaga Survei Nasional (LSN), capres dengan latar belakang militer masih memiliki peluang yang besar dalam Pilpres 2014 mendatang. Dua nama dengan latar belakang militer muncul dalam dalam pilihan responden, yakni mantan Pangkostrad Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto (29,9 persen) dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Wiranto (29,1 persen).

Dari hasil survei tersebut membuktikan, lebih dari separuh masyarakat menginginkan sosok presiden yang bersih dari korupsi dan memiliki karakter yang tegas. Dari sejumlah 1.230 sampel responden, publik mendambakan sosok kepala negara yang memiliki sifat-sifat tertentu, misalnya bersih dari kasus korupsi (58,6 persen), tegas (56,8 persen), merakyat/populis (49,8 persen), konsisten (48,9 persen) dan cerdas (45 persen).

Menurut saya, bisa jadi masyarakat saat ini belum melihat adanya kinerja presiden saat ini yang bersikap tegas, tak ragu-ragu dan berani mengambil risiko. Akan tetapi saya lebih setuju bahwa mungkin saja masyarakat merasa capres dari unsur sipil saat ini, banyak yang terlibat kasus korupsi.

Salah satu alasan yang mendasar kenapa Prabowo dan Wiranto lebih unggul saat ini, yakni karena keduanya tak pernah muncul dalam pesakitan di ruang pengadilan. Selain itu, partai politik (parpol) tempat asal mereka yakni Partai Gerindra dan Partai Hanura, memang tampak tak terlibat kasus korupsi baik di DPR RI, DPRD dan di lingkungan kepala daerah yang berasal dari parpol tersebut.

Sikap ‘diam’ kedua tokoh dan parpol tersebut selama ini (sejak Pemilu 2009), memang membuahkan hasil. Mereka tak perlu menggunakan media untuk kampanye bahwa parpol mereka bersih. Dengan cukup bersikap ‘diam’ dan melaksanakan tugas legislasi, maka simpati dari publik berdatangan. Istilahnya, ‘diam itu adalah emas’.

Bahkan sikap ‘diam’ juga dilakukan oleh beberapa petinggi TNI yang bertabur bintang saat ini. Di antaranya adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto dan Pramono Edi Wibowo. Mereka enggan sering muncul ke publik, untuk menjaga eskalasi politik saat ini. Tentunya, jika suatu saat nanti waktunya pas, besar kemungkinan, kedua figur yang konon dari Partai Demokrat ini akan segera muncul. [Baca tulisan saya sebelumnya: Pramono Edi Wibowo Vs Prabowo Subianto dan Ical Vs Mega Vs Prabowo Vs Djoko Suyanto]

Walaupun demikian, fakta di dalam survei ini bersifat sementara. Masih ada waktu selama dua tahun ke depan, bagi parpol yang sudah dicap ‘korup’ untuk membenahi diri. Apalagi, masyarakat saat ini masih terus memantau kinerja aparat penegak hukum, khususnya di KPK dan Polri. Bukan tak mustahil survei ini bisa berubah, karena iklim geo-politik nasional yang belum stabil seperti di negara-negara maju.

Salam Kompasiana!

Jackson Kumaat on :

My Blog KompasianaWebsiteFacebookTwitterPosterousCompanyPolitics |




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline