Pertandingan semifinal antara Spanyol melawan Portugal di Piala Eropa 2012 dini hari nanti (28/6/2012), boleh jadi merupakan ‘pertandingan serius’ yang biasa dilakukan pada sesi latihan Real Madrid. Buktinya, 4 pemain Madrid berasal dari Spanyol dan 3 lainnya berasal dari Portugal.
Secara psikologis, ada kemungkinan ini menjadi pertandingan yang monoton karena cenderung menerapkan strategi bertahan daripada menyerang. Asumsi saya, ketujuh pemain Spanyol dan Portugal ini tak akan rela menyakiti atau bermain ngotot di sepanjang pertandingan, karena mereka berteman akrab di Madrid.
Pemain belakang Spanyol Alvaro Arbeloa misalnya, akan berjibaku dengan penyerang Portugal, Cristiano Ronaldo. Keduanya adalah tim inti Madrid yang berlatih bersama di Santiago Bernabeu. Selain itu, Ronaldo juga akan menghadapi mantan rekannya di Manchester United, Gerard Pique. Mereka adalah dua kawan lama, meski Pique sudah pindah ke Barcelona.
Bahkan, Ronaldo belum pernah mencetak gol ke gawang Spanyol yang dijaga rekannya di Madrid, Iker Casillas. Ia gagal mencetak gol dalam kemenangan Portugal di Euro 2004 lalu, dan timnya kalah 0-1 dalam babak perdelapan final Piala Dunia 2006.
Tak hanya Ronaldo dan Arbeloa, pemain Madrid asal Spanyol seperti Xabi Alonso dan Sergio Ramos akan beradu hebat dengan rekannya di klub yang berseragam Portugal, Pepe dan Fabio Coentrao.
Nah ini dia alasan pertandingan ini bisa memanas. Ronaldo, Pepe dan Coentrao menghadapi Barcelona yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan Madrid, seperti Andres Iniesta, Xavi Hernandez, Sergio Busquets dan Cesc Fabregas.
Kepada wartawan, Iniesta mengaku gembira bisa bertemu kembali dengan pasukan ‘Los Blancos’ di ajang yang berbeda. Bahkan, Iniesta memberikan pujian untuk Pepe yang dinilai sebagai tembok pertahanan terbaik dunia saat ini. Sedangkan bek Spanyol Arbeloa mengaku tak melakukan komunikasi apa pun dengan Ronaldo sebelum pertandingan berlangsung. Konon, kedua kesebelasan beda negara ini dilarang berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk dengan keluarga untuk mencegah gangguan konsentrasi di lapangan.
Mudah-mudahan, para pemain yang sebagian besar berasal dari satu club kesebelasan, akan bermain all out dan tak ada rekayasa. Boleh saja berteman, tapi sportivitas tetap dijunjung tinggi.
Salam Kompasiana!
Jackson Kumaat on :
| My Blog | Kompasiana | Website | Facebook | Twitter | Posterous | Company| Politics |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H