Lihat ke Halaman Asli

Indonesia di Antara Badai Ekonomi Dunia

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dunia sedang dalam guncangan perekonomian. Sejumlah negara, termasuk negara-negara yang sebelumnya memiliki kekuatan, kini terguncang oleh dampak perekonomian global. Bagaimana dengan Indonesia?

Pak Beye dalam kunjungan kerjanya beberapa terakhir ini, mengakui adanya badai perekonomian global tersebut. Di kota Los Cabos Meksiko, Presiden menghadiri undangan di KTT G-20. Presiden menyampaikan pidato utama pada pertemuan Business 20 Summit (B-20), serta dijadwalkan menghadiri KTT Rio+20 di Rio de Janeiro Brasil, pada 20-22 Juni 2012.

Kepada jurnalis yang menemaninya, Pak Beye mengklaim Indonesia telah meraih kemajuan yang dinikmati rakyat dan diakui dunia. Menurut Pak Beye, Indonesia sedang menapak dengan pasti menjadi negara besar dan kuat, yang tidak saja memberikan kesejahteraan kepada seluruh bangsa Indonesia, tapi juga memberikan kontribusi kepada kemajuan dan peradaban dunia.

Pada pertemuan di Los Cabos Mexico dan Rio de Janeiro Brasil, sejumlah negara ingin bertemu bilateral dengan Pak Beye. Sudah ada daftar pemimpin negara yang ingin bertemu one on one dengan Presiden, termasuk PM Jepang Yoshihiko Noda dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Masih menurut Pak Beye, di tengah krisis ekonomi dunia, Indonesia justru mengukir prestasi. Ketika ekonomi negara maju bertumbuh sangat rendah, bahkan minus, ekonomi Indonesia tahun 2011 bertumbuh 6,5%. Ketika hampir semua ekonomi negara maju tahun 2008 bertumbuh minus, Indonesia mampu melaju 4,5%. Pada kuartal pertama 2012, pertumbuhan ekonomi Indonesia 6,3%. Pada periode yang sama, krisis Eropa semakin terasa, dan dampaknya mulai dirasakan dunia.

Di saat krisis ekonomi negara maju terancam bergerak menuju resesi karena utang, Indonesia justru menunjukkan disiplin fiskal yang baik. Pada 2011, defisit APBN  hanya 1,5% dari PDB dan tahun ini 2,2%. Sedangkan banyak negara Eropa pada perode yang sama, mengalami defisit hingga di atas 10% dari PDB. Utang luar negeri pemerintah Indonesia di bawah 25% dari PDB, sedangkan banyak negara maju yang menderita defisit anggaran hingga di atas 100%, bahkan menembus 150%.

Angin segar lainnya, yakni inflasi yang terkendali dan nilai rupiah relatif stabil. Meski pada bulan April 2012, terjadi defisit neraca perdagangan, tapi secara umum ekspor terus meningkat. Perusahaan umumnya meraih pertumbuhan laba. Ketika negara maju  banyak lay off, Indonesia justru mencatat penurunan angka pengangguran. Di sejumlah negara Eropa, penganguran di atas 10% dari penduduk, sedangkan pengangguran  di Indonesia tinggal 6%. Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi selama ini juga berhasil memangkas angka kemiskinan. Pada survei terakhir, penduduk miskin tinggal 12,36%.

Sektor keuangan Indonesia juga menunjukkan peningkatan kinerja yang cukup baik. Berbagai rasio tingkat kesehatan perbankan membaik dengan pertumbuhan laba yang terus meningkat. Sedangkan di negara maju, perbankan terkena masalah. Di Spanyol, negara anggota Uni Eropa dengan kekuatan ekonom nomor empat, perbankannya didera masalah. Bahkan, salah satu bank besar di Negeri Matador itu membutuhkan bantuan modal Rp 1.000 triliun. Beruntunglah, (saat ini) kita tak terkena dampak ekonomi global.

Semoga, kehadiran Indonesia di forum G-20 bukan saja untuk mendapatkan dukungan negara anggota forum itu, tapi juga untuk mampu memberikan kontribusi kepada dunia. Sebagai negara yang sudah menjadi regional power dan terhindar dari krisis global, Indonesia harus ikut merumuskan opsi dan mencari solusi untuk mengakhiri krisis ekonomi yang melanda negara maju dan dampaknya sudah mulai menggoyang negara berkembang.

Salam Kompasiana!

Jackson Kumaat on :

My Blog KompasianaWebsiteFacebookTwitterPosterousCompanyPolitics |

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline