Dari sekian banyak berita seputar Hari Pendidikan Nasional 2 Mei, mungkin berita inilah yang patut dibanggakan. Dua siswa SMA asal Indonesia berhasil meraih medali perunggu pada kompetisi Internasional Young Inventors Project Olympiad (IYIPO) ke-6 di Tbilisi, Georgia.
Seperti dilansir Kompas.com, kedua siswa tersebut, yakni Warren Teddy dan Marvin Indrajaya, berhasil meraih medali perunggu dalam olimpiade untuk bidang Kimia. Siswa yang bersekolah di SMA Santa Laurensia, Serpong, Tangerang, itu melakukan penelitian yang diberi judul "The Effect of Different Methods of Magnetization Water to the Growth of Soybean", yakni magnetisasi air dan sumber nutrisi dapat memengaruhi kecepatan pertumbuhan dan jumlah biji pohon kacang kedelai.
Harus diakui, peringatan Hari Pendidikan Nasional di negeri ini, lebih banyak berkonotasi negatif dan menyindir upaya pemerintah dalam memajukan bidang pendidikan. Berita-berita dunia pendidikan hanya menyoroti persoalan kesejahteraan para guru, gedung sekolah yang rusak, manajemen pendidikan hingga polemik kurikulum yang tak berujung.
Dunia pendidikan di Tanah Air juga menjadi sorotan publik, karena belum maksimalnya political will pemerintah dalam menanganinya. Salah satu faktornya terlihat dari besaran APBN 2012 yang belum berpihak ke dunia pendidikan, dan lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur yang tak terkait pendidikan.
Padahal, jika pemerintah lebih serius membenahi masalah pendidikan, tentunya akan menjadi modal pemerintah dalam menjalankan pembangunan. Terciptanya siswa-siswa yang berkualitas saat ini, nantinya diharapkan dapat mengganti aparatur pemerintah yang memasuki usia pensiun.
India misalnya, adalah negara yang mampu keluar dari Negara miskin menjadi negara industri, karena mereka concern terhadap dunia pendidikan sejak 20 tahun terakhir. Tapi syarat utama terlepas dari kemiskinan untuk menjadi negara industri adalah komitmen pemerintah di segala bidang seperti penyediaan infrastruktur pendidikan, pembenahan sistem pendidikan nasional dan yang terutama adalah pemberantasan korupsi.
Mudah-mudahan, dengan adanya prestasi terbaru Indonesia di bidang pendidikan ini—meski baru sebatas Olimpiade Kimia—bisa memicu semangat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih giat bekerja dalam membenahi sektor pendidikan. Saya tentunya berharap, berita ini menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lainnya untuk mengejar prestasi, yang tak sebatas pada materi pelajaran saja, tapi juga keahlian yang dibutuhkan masyarakat.
Salam Kompasiana!
Jackson Kumaat on :
| My Blog | Kompasiana | Website | Facebook | Twitter | Posterous | Company| Politics |
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H