Lihat ke Halaman Asli

Mencintai Lagu Cinta Whitney Houston

Diperbarui: 25 Juni 2015   19:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Hari Valentine 14 Februari 2011 kali ini terasa beda, saat bersama istri tercinta menikmati lagu-lagu jadul. Saat lagu ‘I Will Always Love You’ yang dinyanyikan Whitney Houston diputar, saya jadi teringat nostalgila masa lalu.

Lagu ini jadi mengingatkan masa remaja saya, yang kala itu sedang heboh film bioskop ‘The Bodyguard’. Film romantis yang diputar di bulan Februari 1992, menyedot banyak penonton. Zaman dulu, adalah hal biasa bagi anak muda untuk antri berjam-jam di bioskop kelompok 21.

Lagu yang diciptakan oleh musisi Dolly Parton dan diproduseri oleh David Foster ini, merupakan original soundtrack film ‘The Bodyguard’ yang diperankan oleh Whitney bersama aktor kawakan Kevin Costner. Single ini memperoleh 4 kali sertifikat platinum di Autralia dan Amerika Serikat dan 2 kali sertifikat platinum untuk pasaran Inggris. Sebenarnya bukan cuma ‘I Will Always Love You’ yang menjadi bumbu utama film itu. Lagu ‘I Have Nothing’ dan Run To You’ turut melengkapi album soundtrack film The Bodyguard.

Itulah puncak karir Whitney yang saya tahu di era 1990-an. Kala itu, belum ada VCD/CD dan televise swasta baru ada RCTI dan SCTV. Masih ingat di benak saya, video klip Whitney berjudul ‘I Wanna Dance With Somebody’, yang membuat anak muda tergila-gila berjoget bebas di setiap acara hiburan di sekolah.

Kini ‘The Voice’ itu telah tiada. Penyanyi kulit hitam yang bisa menggapai suara hingga 5 oktaf itu, dipanggil Sang Ilahi. Saya tak mau membahas masalah penyebab kematiannya. Pun, pro-kontra pernikahannya dengan Bobby Brown yang konon menjerumuskannya ke penyalahgunaan narkoba. Tapi di sini, saya ingin berbagi cinta yang hadir di hampir semua lagu Whitney.

Bagi Whitney, cinta adalah ungkapan nafas hidupnya. Dengan lagu, Whitney memperkenalkan arti cinta kepada semua orang. Lagu ‘One Momment of Time’ misalnya, ia mengibaratkan hasil perjuangan yang diakhiri dengan keberhasilan. Lagu ini pula, yang menginspirasi para atlit Olimpiade di arena pertandingan.

Cinta dalam pemahaman Whitney adalah memberi dan tak terbatas ruang atau waktu. Ia sama sekali tak mempersoalkan sakit hati yang biasa dialami banyak orang. Bahkan, cinta itu harus tetap tumbuh meski berkali-kali dikhianati. Cinta membuat setiap orang bangkit dari penderitaan.

Walaupun sebagian kalangan menyebut penyebab kematian Whitney akibat ‘terlalu’ mengagungkan rasa cintanya, tapi saya berpikir lain. Whitney meninggalkan kita dengan banyak cinta, dalam lagu-lagu yang dinyanyikannya. Inilah yang perlu kita ungkapkan kepada orang yang kita cintai.

Selamat Jalan, Whitney. I always love you.

Jackson Kumaat on :

KompasianaWebsiteFacebookTwitterBlogPosterousCompanyPolitics |




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline