Lihat ke Halaman Asli

'Apapun Hasilnya, Garuda Tetap di Dadaku'

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="620" caption="BUTUH PERJUANGAN: Penonton mengantre untuk membeli tiket pertandingan antara Indonesia vs Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Kamis (28/7/2011). (Foto: Kompas Images/Viriya Paramita)"][/caption] Ribuan suporter yang ingin menyaksikan langsung laga Indonesia Vs Turkmenistan, sore ini mulai memadati area Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta. Dengan atribut merah-putih, mereka menukarkan voucher atau membeli tiket secara langsung.

Kenapa saya ‘nekat’ mengantri tiket? Inilah jawaban sederhananya. Hehehe..

Bagi saya, pertandingan ini sangat berarti, oleh karena keyakinan saya, bahwa semangat bertanding di lapangan hijau sangat ditentukan oleh dukungan para penonton di stadion. Dengan teriakan dan yel-yel penonton, akan memberikan nilai tambah semangat juang timnas di lapangan, sekaligus menyiutkan nyali tim lawan.

Pagi tadi, saya sengaja datang ke Pintu III, IV dan VII GBK, untuk menukarkan voucher dengan tiket. Kabar yang beredar di kalangan panitia, tiket pertandingan Indonesia versus Turkmenistan di leg kedua Pra-Piala Dunia 2014, sudah dibeli sebanyak 37 ribu lembar, dari 64.000 lembar tiket yang disediakan.

Beruntung, saya dan beberapa kawan sempat bersusah payah bangun pagi, menembus macet Jakarta dan antri mmbeli tiket. Alhasil, kami mendapatkan 20 tiket dengan harga Rp 100 ribu per lembar. Berita di kompas.com, sekitar 5.000 suporter dari daerah akan meramaikan Stadion GBK untuk mendukung tim nasional Indonesia.

Beberapa jam lalu, tiket yang tersisa cuma 27 ribu, untuk penonton yang mau datang pukul 7 malam nanti. Tapi info ini belum bisa diklarifikasi, karena info tiket yang tersisa masih simpang-siur. Mungkin cuma keberuntungan kompasianer yang nekat membeli tiket menjelang kick-off dimulai.

Di Jalan Plaza Selatan, sempat terjadi ketegangan antara petugas loket dengan calon pembeli menyusul habisnya tiket kategori III. Para penonton yang tak percaya tiket kategori III sudah habis memaksa petugas membuktikan tiket sudah habis. Pembelian tiket on the spot inisempat ricuh, akibat teriakan calon penonton yang antri dan saling mendorong. Mereka meneriakkan kekesalannya karena loket yang tak kunjung dibuka.

Seperti rilis Panitia Lokal (LOC), tiket yang tercetak dibagi dalam enam kategori, dengan harga termurah Rp 25 ribu per lembar (Kategori III) dan termahal Rp 500 ribu (VVIP). Sementara itu untuk tiket Kategori II dijual seharga Rp 50 ribu per lembar dan Kategori I dijual Rp100 ribu per lembar. Untuk kelas VIP Timur dijual seharga Rp 150 ribu dan VIP Barat dijual Rp250 ribu.

Padatnya antrian di pintu loket dan pintu masuk sore ini, tampaknya menjadi indikasi, bahwa sepakbola masih dicintai masyarakat Indonesia. Para suporter ini tak peduli apapun kisruh yang terjadi di PSSI, hingga harus ditengahi oleh FIFA. Dalam pertemuan saya dengan Presiden FIFA Joseph S Blatter beberapa waktu lalu, sepakbola di Tanah Air diharapkan tidak kisruh, agar bisa eksis di laga Piala Dunia. [Baca tulisan saya: Satu Jam di Markas FIFA]

‘Kisruh’ di sini adalah tidak bermasalah di internal PSSI dan di lapangan hijau. Maka, janganlah mengorbankan mimpi Timnas kita dalam perjuangan mereka mencapai Piala Dunia. Dan jika ditanya kesebelasan mana yang akan menang? Saya optimis pada harga diri bangsa. Saya yakin, timnas kita akan bermain bagus. Dan tentunya bagi kami penonton di stadion, apapun hasilnya, Garuda tetap di dadaku.

Salam Kompasiana!

[caption id="" align="aligncenter" width="362" caption="NOSTALGILA NARSIS: Saya (paling depan) dan teman-teman bersorek-sorai usai kemenangan Indonesia atas Malaysia (2-1) di Stadion Gelora Bung Karno, pada laga Piala AFF beberapa waktu lalu."][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline