Mungkin ada beberapa generasi bangsa yang menanyakan, mengenai Perayaan Hari Pendidikan Nasional atau yang kita kenal Hardiknas, dari mana asal usulnya. Mungkin juga tidak ada pertanyaan karena di sekolah Guru selalu menjelaskan kepada siswanya tentang sejarah HARDIKNAS.
Sejarah Hardiknas
Ki Hajar Dewantara adalah salah satu pahlawan nasional yang sangat berjasa di bidang Pendidikan. Pada zaman penjajahan Belanda, perjuangannya dalam menentang kebijakan pendidikan yang tidak merata pada saat itu.
Dimana, sistem Pendidikan saat itu hanya mengijinkan anak-anak keturunan Belanda dan anak-anak yang berasal dari kalangan orang kaya saja yang boleh bersekolah.
Sedangkan anak pribumi atau yang berasal dari kalangan renda secara ekonomi dianggap tidak pantas dan layak untuk bersekolah. Perjuangan Ki Hajar Dewantara saat itu karena melihat ada ketimpangan besar dan tidak ada keadilan sama sekali dalam urusan Pendidikan pada saat itu.
Aksi protes terhadap kebijakan sistem Pendidikan saat itu, Ki Hajar Dewatara kemudian diasingkan ke Belanda.
Setelah pulang dari Belanda, semangat perjangan Ki Hajar Dewantara semakin kuat dalam memperjuangan kebijakan-kebijakan Pendidikan saat itu dengan mendirikan Nasional Onderwijs Institut atau yang kemudian kita kenal dengan nama Taman Siswa, sebagai cikal bakal Sekolah Rakyat untuk mengakomodir kaum pribumi dan kalangan ekonomi menegah kebawah untuk bisa belajar dan bersekolah.
Atas kegigihan dan perjuangannya itu yang kemudian Ki Hajar Dewan Tara masuk dalam daftar nama Pahlawan Nasional, tanggal 02 Mei yang kita peringati setiap HARDIKNAS merupakan tanggal lahirnya.
Coba kita bayangkan, jika pada saat itu tidak ada yang menentang kebijakan sistem Pendidikan, dimana hanya memperbolehkan orang tertentu saja yang boleh sekolah atau belajar! Bagaimana dengan nasib generasi bangsa yang saat itu tidak diijinkan untuk bersekolah?
Apakah saat ini masih ada kebijakan pendidikan seperti itu? Siapkah kita menjadi Ki Hajar Dewantara saat ini dan yang akan datang, memperjuangkan nasib Dunia Pendidikan sebagai fondasi dalam mendukung perubahan yang penuh dengan tantangan? Beberapa pertanyaan di atas, tidak untuk dijawab, melainkan sebagai bahan refleksi kita dalam rangka memperingati HARDIKNAS tahun 2022, tutup penulis.