Lihat ke Halaman Asli

Boediono Who? Jokowi Horeee

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1390451605954339684

[caption id="attachment_307712" align="aligncenter" width="624" caption="Wakil Presiden RI Boediono dan Gubernur Jakarta Joko Widodo saat meninjau SMA 26 Tebet, Jakarta Selatan. Kompas.com"][/caption] Denpasar, Jan 23, 2014 Sungguh pemandangan yang sangat IRONIS, melihat duet kunjungan Wakil Presiden NKRI, Boediono, dengan gubernur DKI, Jokowi ke SMA 26, Tebet, Jakarta Selatan. Seperti dalam laporan wartawan Kompas.com, Fabian Januarius Kuwado, bersama editornya, Ana Shofiana Syatiri dibawah ini, "JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI Boediono kalah pamor dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Saat kedua tokoh meninjau SMA 26, Tebet, Jakarta Selatan, para siswa memanggil-mangil Jokowi. Kedatangan Jokowi serta Boediono pada Kamis (23/1/2014) pagi, ke SMA tersebut semula ingin meninjau kurikulum pendidikan 2013. Tiba di sekolah itu sekitar pukul 08.30, keduanya lalu berbincang dengan para perwakilan guru di salah satu ruangan. Pertemuan itu tertutup. Tepat pukul 09.37, keduanya keluar ruangan. Ratusan siswa yang telah menunggu di koridor sekolah lantai dua dan tiga memanggil-manggil Jokowi. "Jokowi, Jokowi, Jokowi, Jokowi." Walaupun dengan senyum yang dipaksakan, Boediono, mencoba melambai-lambaikan tangan, semetara Jokowi hanya senyum saja. Mengingatkan saya disaat, saya masih kecil, menunggu presiden Soekarno di New York, dimana semua wakil negara-negara dunia akan mengadakan pertemuan di markas PBB. Semua menunggu kedatangan pemimpin Non-Blok, pemimpin anti Penjajahan, Pemimpin Revolusi Republik Indonesia. Terdengar dari suara radio-radio menunggu kedatangan, dan pidato Bapak Soekarno yang sangat Hebat, dan Berani menantang negara-negara penjajah, dan mencoba mengajarkan para penjajah ini untuk bekerja sama membebaskan dunia ini dari penjajahan. Banyak ribuan orang berjejal ingin melihat sendiri Pemimpin besar ini, Beliau bukan Komunis, Bukan Kapitalis, tetapi beliau memiliki paham Pancasilais. The New term yang masih asing, tetapi memukau jutaan orang.....Saya secara pribadi menyaksikannya .....seperti Mimpi, or outer body experience. Soekarno....Soekarno.....The World Leaders....Greater Than Mahatma Gandhi. Soekarno....speech inspire Martin Luther King, inspire many nationalist leaders around the world. Soekarno....speech wake the American People, and European, that Their Government should take stance to approve Resolution To Ban All Form of Colonization Around The World. Free At last...... Free At Last..... Anak-anak muda yang meneriaki Jokowi melihat beliau sebagai Movement, sebagai new generation leader that can help this generation to enter 21st century with Hope to have better future, where anyone, can be success, if the work hard, and can live in Indonesia the place that their love, raise their family, and enjoy the Indonesian Dreams. Energy yang dipancarkan Jokowi, dan Ahok, sangat postitive dipancarkan kepada generasi muda yang ada sekarang ini. Dan saya bisa melihat Jokowi, berkembang menjadi bigger than himself, become a movement, toward better and positive. Tulisan ini bukan untuk mengagung-agungkan Jokowi, karena Jokowi tidak bisa setaraf Presiden Soekarno, tetapi Jokowi bisa menjadi presiden Indonesia abad ke 21, jika beliau mau mengajukan dirinya. Dan mengikuti jejak, dan visi dari pendahulunya. Salam Jokowi For Indonesia Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline