Lihat ke Halaman Asli

(Fiksiono) Trend Lama Makan Apel Washington, Kursi Jerman

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Bawah Naungan Kolong Jembatan, 19 Januari 201

Trend Lama rupanya sudah kambuh lagi,
Apel Washington sudah menjadi kesukaan,
Kesukaan para Rampok dan Pemalas yang mengaku,
Wakil Rakyat seharusnya menjadi Kacung Yang baik.

Sudah berkoar-koar cintailah produk dalam negeri,
Memenuhi tempat parkir dengan mobil Build-up buatan asing,
Bahkan Kursi saja meminta import dari Jerman,
Bukan Pabrik Jerman di pindahkan ke Indonesia.

Sangat Borjouis Kehidupan para kacung ini,
Bergelojoh ria makan Apel Washington,
Padahal Apel Malang itu harus di pertanggung jawabkan,

Dengan senyum cabul nya, membuat KPK Keok,
KPK sudah Keok, walaupun Pemimpin Berkoar besar,
Tidak ada taring setelah di sogok Apel Washington,
Tidak ada gigi, setelah di berikan Duren Palembang.

Duren Bali pun di sumpal sampai mabuk pepayang.
Dengan senyum sundal nya, menaklukan para anti korupsi,
Para anti Pelanggaran HAM, sampai mereka sudah bungkam,
Bungkam kena getahan duren, memabukan jiwa.

Sehingga lupa tugas yang mana yang harus di kejar.

Para penari Bugil telah berdansa di depan mata,
Ditayangkan setiap hari dengan lagu-lagu syahdu nya,
Bahkan Evie Tamala pun kalah goyangan nya,
Bahkan Inul pun lebih sopan goyang pinggulnya.

Vivid tayangan Bugil merangsang para kacung ini,
Membuat mereka lupa bahwa mereka ini adalah kacung,
Mengerti arti uang BASAH, dan HARAM itu Dosa,
Mengerti Haram itu hanya kata para penganut Kejujuran saja.

Jujur itu, hanya orang Miskin dan Bodoh di mata mereka,
Jujur itu, hanya orang yang tidak mengerti nikmatnya rasa duren,
Jujur itu, hanya orang yang tidak tahu enak nya Apel Washington,
Jujur itu, hanya pengikut Gus Dur, yang kere dan miskin saja.

Bagi Kacung-kacung ini, Korupsi itu siapa yang salah?
Salah sendiri kenapa tidak mau jadi anggota Dewan,
Salah sendiri mengapa tidak cium bokong para perampok negara,
Korupsi itu hanya kesalahan administrasi saja, jadi bukan Haram

Hanya Kilaf, sehingga DOSA nya mohon di maafkan,
Khilaf karena salah hitung saja, jadi mohon di maklumi,
Kan kami Sarjana2 Buatan Indonesia,
Lulus saja boleh COPAs dari karya Kakak kelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline