Lihat ke Halaman Asli

Awas Ada"Raksasa"Anak Anak Gembel Indonesia

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1326901395811223588

[caption id="attachment_157047" align="aligncenter" width="300" caption="Anak Gembel di Mexico"][/caption] Di Bawah Kolong Jembatan, 19 Januari 2012 Sungguh aneh bangsa kita, dan para pelawak Indonesia ini, ratusan ribu anak anak yang jadi Gembel di lupakan, mereka berlomba2 meliput Belut, Komodo, WC, Kursi, Kolor, Kancut, Sarung, Bentuk Liuk Para Artis Abal-abal. Sedangkan jika mereka keluar dari 100 meter tempat sarang penyamun mereka, terlihat Kenyataan yang Indah di mana anak2 berjalan di sana tampa masa depan. Anak siapakah mereka ini? Si Buta dan Tuli ini seolah-olah benar benar Buta dan Tuli. Yang mereka nikmati disaat menikmati Rapat2 dan laporan Milyar Milyaran di jajakan, sedangkan anak anak gembel Indonesia, melihat 1 juta saja belum pernah. Paradox dan Diskonek antara jurnalis dan para pemimpin Indonesia, jelas2 terlihat. Dimana para pemimpin ini berFOYA-FOYA, sedangkan 100 meter dar Gedung Rampok Indonesia ini, terlihat secara VIVID, kemiskinan dan kesengsaraan Anak Anak Indonesia. Dimana Para Ulama MUNAFIK Indonesia? Di mana President Rampok Indonesia? Di mana Meteri yang penuh senyum dan kesederhanaan Munafik nya? Di mana Kepala Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia yang Penuh Arogansi? Dimana Polisi dan TNI yang seharusnya tidak tidur2an saja dan menjadi Kacung para Koruptor Indonesia? Bukan kah ini yang di sebut INSTITUSIONAL COVER UP TERBESAR di Dunia, Mengingatkan MEXICO, suatu negara yang penuh KEMUNAFIKAN. Mulai dari Ulama, President, DPR, Gubernur Jendral, sampai ke RT nya. Jika membandingkan Indonesia dan Mexico adalah sama mulai dari Drug dealer, Kartel, Ulama, Rampok Polisi, Korup Tentara nya, sampai kehidupan disana menjadi sangat menyedihkan, anak anak gembel menjadi BEBAN, bukan Berkah lagi. Manusia macam apa, mengatakan anak anak itu adalah BEBAN? Setan dan Dedemit saja ingin memiliki anak anak. Kita Bangsa Indonesia seharusnya BANGUN dari KEMUNAFIKAN jangan Berlindung di Balik DOGMA, dan AGAMA, atau Partai Politik Sampah dan come together untuk Mentackle Gembel dan anak anak terlantar ini. Ini bukan soal UANG, Kita KRISIS Hati Yang Bersih dan JUJUR. Kita KRISIS KERJA NYATA, BUKAN DOGMA SAJA. "AWAS !!! ANAK ANAK GEMBEL INDONESIA MENJALAR, MEMASUKI ISI HATI ANDA!!" Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline