Kami Percaya Bahwa Kami Berhak Mendapat Kesempatan Untuk Bisa Merdeka dari Belenggu Buta Huruf. Walaupun beratap Rumbia, dan beralaskan tanah, Kami Berhak Mendapatkan Pendidikan, dan Merdeka dari Buta Huruf. Walaupun Tanpa Tembok, hanya bangku dan meja seadanya, Kami Berhak mendapatkan Kemerdekaan Hakiki, yaitu Dapat Membaca dan Menulis. Inilah Kami Generasi Indonesia yang giat belajar, walaupun Pemimpinya Rampok dan Koruptor semua. Kami Menunggu Janji, Janji Yang Harus di Penuhi, Sumpah yang harus di Jalani, Nazar yang harus di Jalankan. We are Not For Sale, We are not just the numbers, We are Indonesian Children. Lihatlah dan pandanglah dalam dalam di bola mata kami yang membutuhkan Kebebasan dari Belenggu Penjajahan Buta Huruf. Ini Nasib bukan yang dijanjikan Para Pendiri Negara Indonesia, Kami Bukan budak-budak yang harus mengais-ais memungut sampah.
Kami Anak Anak Tuhan Yang Mencitai Kami apa adanya.
Sambungan dari kisah "Perjalanan Tukang Becak Mencari Adinda."
Jack Soetopo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H