Lihat ke Halaman Asli

KPK Bubarkan !!!! Koruptor Maafkan!! Amnesti Yes!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13120855431190289242

Dalam tulisan2 saya yang terdahulu, saya sudah menyarankan para Pejabat dan Para Reformis Indonesia yang Penuh Semangat. Mereka semua diharapakan untuk setuju dengan saran saya. Kenapa? Karena untuk memulai sesuatu yang baru, perlu semua KORUPTORS, "COME CLEAN." Ini termasuk KPK, yang penuh Semangat, tetapi Penyidikan dan Pembuktian serta Pengadilan harus dibantu oleh semua pihak, termasuk Kejaksaan Agung, Kejaksaan Negeri, Departemen 2 yang ada di pemerintah termasuk BI, Pajak dan lain2. Saran saya terus kepada para REFORMIS INDONESIA, untuk bangkit melobby seluruh pihak termasuk pihak oposisi ulama2, Universitas2 Mahasiswa2, partai2 politik lainnya, dan seluruh masyarakat. Untuk kembali ke jalan yang kekeluargaan dan keterbukaan. Karena kita lihat sampai sekarang kekayaan dari Rezim Soeharto belum terkumpul. Jika dibandingkan dengan KORUPTOR KACANGAN yang sekarang ini tidak ada artinya. Coba kita bayangkan Batangan Emas yang simpan oelh Rezim lama dahulu mungkin berharga $ 186 per Troy ounce, sekarang seharga $ 1,600.00. Bayangkan saja berapa besar sekali nilainya, juga obligasi2 dan aset2 yang dimiliki mereka yang tersebar di beberapa negara di dunia. Kecuali yang ada di AS, mungkin nilainya sudah turun 20%, bukan naik. Perlu diingat Rezim Cendana saja memiliki saham di Freeport Indonesia. ( menurut salah satu sumber yang belum dapat dikonfirmasikan karena rahasia bank dan negara2 yang melindunginya). Dalam tulisan saya yang dulu, mengenai Indonesia tidak akan bangkrut. Karena Indonesia memiliki banyak sekali aset yang tidak dapat disebutkan secara terperinci, hanyak SBY dan pemerintah Indonesia mengetahuinya. ( Menunggu konfirmasi dari Pemerintah Indonesia untuk secara terbuka membuka kepada khalayak umum dan rakyat Indonesia). Pejabat2 di KPK, tidak selamanya akan bertahan dari godaan dan jebakan dari para koruptor ini. Tanpa bantuan khalayak dan rakyat Indonesia. KPK akan melenceng dari tugas utamanya dan menjadi "lips service" saja seperti para media Indonesia yang dahulu di jaman dulu, hanya duduk manis dan menjadi terlalu dekat sehingga menjadi rumit alias "Conflict Interest". Seperti selogan baru dari Partai Karbitan Demokrat, rusak susu sebelangan...." what 's a joke".... "but, please don't include me". Saya sangat menyarankan juga kepada Pak Sultan Hamangkubuwono X untuk "come clean" juga. Mas Jusuf Kalla juga, jangan malu2, Mas. Dan seluruh Dosen2 di seluruh perguruan tinggi Indonesia untuk BANGKIT, jangan Tidur saja.... Mari Turun Gunung. Kepada Mas Amien Rais, jangan tidur2an saja, Bangun Mas. Para2 Guru, Enak sekali memang makan gaji buta, dan mengajarkan hal2 yang mulia, tetapi menangis melihat murid2 nya menjadi anak Djajal, Rampok di siang bolong, Kucing garong, Kulator, Molotor, Maling Duren. Jika nenek maling buah coklat di hukum bertahun2, ini Bukan Keadilan yang kita Bangsa Indonesia "Sign on for." Bagi Kepala DPR kita yang kami hermati bukan hormati, "Be a Leader and help untuk Konsolidasi dan Come Clean too". Bagi SBY, kami dengan hermit memohon anda sebelum mengundurkan diri, membantu masa transisi dan Amenesti Program ini. Bagi Kapolri, berisaplah, maaf jangan isap jempol, tetapi bersiaplah membantu Program Amenesti ini berjalan dengan baik. Jangan sibuk mengechek Blackberry anda yang 3 buah. Jangan bicara HUKUM, karena si H ini bisa dibelok2an. Sehingga H bisa juga di suspend untu sementara demi membuat new chapter. Mari kita mendukung "Amnesti Para Koruptor" kita yang kita sendiri tahu siap2 orangnya. Jangan malu2 atau berpura2 Buta, dan Tuli!! Jangan seolah2 Kita Indonesia Negara HUKUM. Sudah Kedaluwarsa dengan Slogan2 dan Tipu2 sana Tipu sini. Banyangkan Freeport, mendapat record PROFIT yang, saya sendiri susah menghitungnya terlalu banyak NOL nya. Perusahaan Minyak dan Batu Bara di Indonesia, sampai minder saya membaca Profit mereka. Perusahaan Kayu Indonesia yang penuh dengan Profit. Begitu pandainya Pemerintah Indonesia menjual kepada PMA, termasuk para perusahaan swasta. Mereka berpikir dengan mencuci uang dan berPMA, mereka bisa melindungi diri dari penyidikan dan pengamatan dari banyak para ahli, termasuk jurnalis2 dan tukang2 becak. Karena melihat betapa berhasilnya Freeport, menjaga staus Quo yang bertahan over 30 tahun. Dengan berpikir Rakyat Indonesia is "a LOSER and SUCKER". Pertamina juga, begitu, berpura2 Bodoh dan Pikun karena merasa bisa menipu Rakyat Indonesia. Bicara soal Distribusi, Pertamina is a JOKE di seluruh Dunia, Dari PN to PT, supaya bisa berkinerja secara PRO. Apa Buta sekali, Dirut Pertamina, BBM di daerah susah. Kalau yang terlihat saja sudah tidak bisa diurus, bagaiman yang tidak terlihat. Tidak usah jauh2 ke Depot2 Pertamina saja, wong BBM itu khan ada baunya. "What's a JOKE." Jadi setelah melihat hal2 ini terus menerus terjadi, marilah kita berkolaberasi memberikan Amnesti. Karena Allah saja penuh Kasih ( Hahaha, apa Allah itu bodoh, mau saja di pakai sebagai tameng buat para KK ini). Jangan malu2 berbicara yang terbaik mengenai Hal ini, karena hal ini Kenyataan dan Derita anak2 di jalan yang kehilangan suara, dan air mata yang bukan lagi air mata, tetapi Darah. Ibu2, Kakek, Nenek, dan anak2 Muda yang hidup dijalanan, mereka adalah saudara kita juga. ( Sayangnya saya tidak boleh memajang foto2nya karena katanya saya mengexploit kemiskinan yang ada di Indonesia). Apa salah mereka? Jangan malu2 berbicara mengenai para Petani yang merana, terbuai dengan suap2an hampa. Jangan malu2 berbicara mengenai para TKI, para Pejuang Indonesia yang Asli, walaupun pendidikan mereka tidak sehebat para Prof, DR, SH, BSC, BA, MBA, atau pun Tukang becak seperti saya yang masih memiliki kemerdekaan untuk mengatakan " NO". Mereka menangis, di hina dina, dibakar, di perkosa, bahkan di bunuh, hanya kasih mereka kepada keluarga mereka di Indonesia. Jangan malu2 membicarakan tentang HIV, AIDS, Bayi2 yang dibuang di kali, di got. Mari kita saudara2 yang setanah air, sebangsa. Mari kita bangkit lagi. Mari kita saling memaafkan. Mari kita saling bantu, saling bahu membahu Negara kita yang kita cintai. Andalah yang Ibu pertiwi tunggu2. Andalah yang Ibu pertiwi sambil menangis darah, memohon, dan tersungkur. Memohon saudara2 untuk bangkit dari mimpi yang Indah. Jack Soetopo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline